Header Ads

7 Sekolah Anti-Mainstream ini Bikin Murid Nggak Pengen Pulang





Sekolah adalah tempat anak-anak mempelajari banyak hal. Harusnya tempat belajar itu dibuat senyaman mungkin agar siswanya merasa betah menghabiskan waktu di sana. Tapi kebanyakan sekolah dibuat dengan standar yang tidak jauh berbeda. Di satu sisi memang membangun jiwa pembelajaran dan kepatuhan, tapi di sisi lain agak membatasi kreativitas.


Di tengah menjamurnya model sekolah yang konvensional tersebut, ternyata ada juga institusi pendidikan yang dirancang agar siswa-siswanya merasa semakin senang. Indonesia juga masuk nih. Berikut ini ada tujuh sekolah atau rumah belajar yang konsepnya tidak biasa. Bisa bikin pelajar betah, bahkan yang sudah lulus mungkin ingin jadi murid lagi.


Sekolah kubus, Copenhagen, Denmark


Denmark [image source]
Sekolah ini tidak memiliki ruang kelas tempat anak-anak belajar. Gedung sekolah hanya berbentuk sebuah kubus kaca yang diisi oleh 1100 siswa. Kubus luas yang disebut dengan gymnasium itu hanya dipisahkan oleh tabung-tabung berbentuk drum lengkap dengan tempat duduk nyaman yang ditujukan untuk membuat murid lebih kreatif.


Sekolah profesional, Rhode Island, Amerika


Rhode Island [image source]
Di awal sekolah, para siswa sudah mempelajari bidang yang mereka sukai. Agar remaja-remaja itu dapat dengan mudah mengetahui passion mereka, akan ada mentor yang mendampingi. Mentor tersebut juga adalah seorang profesional di bidang-bidang pilihan siswa. Jadi semua anak di sana bisa belajar langsung dari para profesional tentang cita-citanya kelak dan hanya bidang yang mereka sukai yang akan dipelajari di sini.


Sekolah sebagai kantor, Ohio USA


Ohio [image source]
Sekolah ini juga tidak memiliki ruang kelas. Di dalam gedung utama ada sekitar 300 cubicle yang masing-masing diisi oleh satu siswa. Setiap cubicle juga dilengkapi dengan komputer yang akan membantu siswa melalui rencana pembelajaran mereka. Anak-anak di sana belajar secara mandiri, namun bila ada yang tidak mereka pahami akan ada instruktur yang membantu.


Sekolah yang mengajarkan hal-hal berbahaya, San Fransisco, California


San Fransisco [image source]
Semua pengajar di sekolah ini malah mengajarkan hal-hal yang dilarang oleh orang tua murid. Semua siswa di sini sangat diperbolehkan untuk bermain kotor, berdekatan dengan api, mengunakan peralatan rumah tangga, dan lainnya. Kurikulum di sini bertujuan agar siswa bisa menjadi profesional untuk setiap pekerjaan.


Sekolah Steve Jobs, Amsterdam, Belanda


Steve Jobs [image source]
Sekolah ini dirancang untuk memperlakukan semua siswa secara setara. Semua murid di sini juga harus membuat rencana pembelajaran mereka sendiri yang dapat mencakup minat dan bakat mereka. Rencana pembelajaran ini kemudian dievaluasi oleh sang murid itu sendiri bersama orang tua dan juga guru setiap enam minggu.


Sekolah tanpa pelajaran, Toronto, Canada


Toronto [image source]
Para tenaga pengajar di sini bertugas untuk mengobservasi siswa-siswanya. Mereka hanya bertanggungjawab menasihati para murid, bukannya memaksa anak melakukan sesuatu. Di sekolah ini murid-murid tidak akan mendapatkan tugas, penilaian, ataupun jadwal yang mengikat. Anak-anak juga bebas ingin memasuki kelas apa dan melakukan apapun yang diinginkan


Semi Palar, Indonesia


Indonesia [image source]
Di daerah Jawa Barat ada sebuah sekolah yang lebih senang dikatakan sebagai rumah belajar bernama Semi Palar. Di sini para siswa tidak menggunakan alas kaki saat berada di lingkungan sekolah. Setiap kelas akan didampingi dua pengajar yang bertugas mengobservasi dan memberi materi dengan pendekatan konstruktivisme. Sekolah ini dirancang agar siswa menjadi kreatif tanpa adanya peraturan-peraturan yang mengikat.


Pendidikan saat ini memang harus dipikirkan dengan serius agar anak-anak bisa menerima pelajaran yang tepat untuk tumbuh kembangnya. Pintar di bidang akademik saja tanpa tahu bagaimana bersikap itu akan percuma, oleh karena itu pilihlah sekolah atau tempat belajar yang memang bisa membantu menggembangkan kemampuan akademis dan sikap anak. Sekolah nyaman, anak pun senang.




No comments:

Powered by Blogger.