Header Ads

Inilah 6 Wanita dalam Sejarah yang Pernah Berpura-Pura Menjadi Pria untuk Misi Tertentu





Di dunia ini ada beberapa daerah yang memperlakukan pria dan wanita dengan cara yang berbeda. Tentunya hal itu dikarenakan masih melekatnya anggapan bahwa wanita adalah sosok yang lemah dibanding lelaki dalam melakukan beberapa hal. Kemudian haruskah kaum perempuan berpura-pura menjadi laki-laki agar dianggap setara?


Mungkin hal itulah yang dipikirkan oleh enam wanita di bawah ini. Nama mereka sangat dikenal karena selama bertahun-tahun berhasil mengelabuhi banyak orang dalam penyamarannya sebagai lelaki tentunya dengan alasan yang berbeda-beda.


Margaret Ann Bulkley


Wanita asal Irlandia itu lebih dikenal dengan nama Dr. James Barry. Margaret kecil sangat ingin melanjutkan pendidikan di universitas yang mana hal tersebut pantang dilakukan oleh wanita pada zaman itu. Kemudian dia memutuskan mengganti identitasnya pada tahun 1809 menjadi James Barry dan melanjutkan kuliah dengan mempelajari ilmu Medicine and Literature.


Margaret [image source]
Setelah menyelesaikan pendidikan, Margaret berhasil menjadi seorang tenaga medis yang dipercaya sebagai dokter militer. Dia juga menjadi ahli bedah pribadi para pejabat di daerahnya bekerja. Pekerjaannya itu dia jalani selama kurang lebih 40 tahun dan tetap dengan identitas sebagai James Barry. Sampai akhirnya tahun 1865, identitasnya terbongkar ketika dia meninggal.


Surwati


Indonesia juga punya cerita yang datang dari Pulau Jawa. Mungkin kamu masih ingat kasus seorang wanita yang baru menyadari bahwa pasangannya adalah juga seorang wanita setelah menjalani rumah tangga sekian lama. Surwati mengubah identitasnya menjadi Muhammad Efendi Saputra dan berhasil menipu banyak orang.


Surwati [image source]
Istri Efendi mulai curiga karena sang suami beberapa kali menolak untuk berhubungan suami istri. Kemudian saat si pria meninggalkan rumah, sang istri menemukan KTP Efendi yang menjelaskan identitasnya sebagai seorang perempuan bernama Surwati. Saat ditanya penyidik, wanita ini mengaku melakukan memalsukan identitasnya karena kecewa dengan pernikahan sebelumnya.


Sisa Abu Daooh


Tahun 2015 lalu publik dihebohkan dengan berita tentang seorang wanita mesir yang menyamar menjadi lelaki selama 42 tahun demi menghidupi anak-anaknya. Wanita ini ditinggalkan suaminya yang meninggal sejak mengandung. Daerah tempat tinggalnya masih memegang tradisi melarang para wanita untuk bekerja. Karena itulah Sisa kemudian memutuskan berpenampilan layaknya pria.


Sisa Abu [image source]
Dia telah melakukan banyak sekali jenis pekerjaan mulai dari menyemir sepatu sampai membuat batu bata. Sayangnya kemudian anak perempuannya menikah dengan seorang pria yang mengidap penyakit dan tak dapat bekerja. Jadi tetap saja dia harus bisa menghidupi seluruh anggota keluarganya. Mendengar cerita itu, Sisa kemudian diberi penghargaan sebagai Woman Breadwinner oleh pemerintah setempat.


Frances Clalin


Bila Sisa Abu Daooh harus menyamar sebagai laki-laki untuk memperjuangkan keluarganya, Frances Clalin justru menjadi pria karena ingin ikut berjuang dalam perang sipil. Sebelum mengubah identitas menjadi pria, Frances menikah dengan Elmer Clayton dan dianugerahi tiga anak. Clalin kemudian berpura-pura menjadi Jack Williams untuk bisa bergabung sebagai prajurit militer bersama sang suami pada tahun 1861.


Frances Clalin [image source]
Pada saat itu diperkirakan ada sekitar 400 wanita yang melakukan hal serupa dengan Frances. Saat menjadi pria, Clalin belajar cara minum, merokok, dan mengumpat. Perawakan yang gagah juga membuat penyamarannya semakin sempurna. Clalin dan sang suami berperang bersama-sama sampai akhirnya dia meninggal pada tahun 1862.


Brita Hagberg


Brita Hagberg memiliki cerita yang sama dengan Frances Clalin yang bergabung dalam militer. Namun tujuan Hagberg menjadi seorang prajurit adalah untuk mencari sang suami yang hilang saat melakukan pertempuran di tahun 1778. Banyak orang merasa bangga dengan keberanian dan pengorbanan wanita ini.


Brita Hagberg [image source]
Saat itu dia menyembunyikan identitasnya dengan nama Petter. Ketika Brita Hagberg berhasil menemukan sang suami, seketika dia memutuskan untuk kembali menjalani hidup sebagai seorang perempuan. Saat itu Brita juga bukan satu-satunya wanita yang menyamar sebagai pria, namun dia menjadi satu-satunya perempuan yang menerima dana pensiun dari aksi heroiknya itu.


Rena Glickman


Berbeda dengan yang lain, sosok Rena dikenal rela menyamar menjadi pria hanya untuk mengikuti pertandingan judo. Dan kabar baiknya dia berhasil menjadi juara judo wanita pertama pada tahun 1980 di New York City. Atlet judo yang dikenal dengan nama Rena “Rusty” Kanokogi ini mulai mendalami judo dengan belajar pada tetangganya.


Rena Kanakogi [image source]
Tahun 1959, perempuan ini berhasil memenangkan medali emas dengan identitasnya sebagai pria, namun setelah diketahui bahwa sebenarnya Rena adalah wanita dia memutuskan untuk pergi ke Tokyo dan mempelajari dojo. Setelah beberapa tahun dia kembali ke Amerika dan menjadi pelatih judo untuk wanita.


Sungguh beraneka macam alasan wanita-wanita di atas sengaja mengubah identitasnya menjadi pria. Berkaca dari beberapa kisah di atas, sungguh beruntung Kartini Indonesia yang tak harus menyamar menjadi laki-laki hanya untuk bisa bersekolah dan memperjuangkan hak wanita. Yah semoga kaum wanita tak selamanya dianggap lemah ya.




No comments:

Powered by Blogger.