Header Ads

Knights of Templar, Pasukan Terbaik Eropa Sepanjang Sejarah yang Berakhir Tragis





Sudah menjadi hukum paten kalau peperangan pasti mendatangkan banyak kerugian. Nggak akan ada pihak yang beruntung, sekalipun pemenang dalam suatu peperangan. Lihat saja salah satu contohnya yaitu Perang Salib. Perang yang dimulai pada tahun 1096 sampai 1487 ini memakan banyak sekali nyawa.


Asal mula tercetusnya perang ini adalah dari seorang Paus yang ingin menyatukan umat kristiani. Caranya adalah dengan merebut kembali penguasaan atas tempat-tempat ziarah umat kristiani. Dengan embel-embel ampunan dosa, Paus ini berhasil mengumpulkan rakyat dari bermacam golongan untuk berjuang.


Dari sekian banyak tentara tersebut, kemudian muncullah Ksatria Templar. Kelompok Ksatria Templar ini sangat berpengaruh di dunia. Dikatakan mereka ini adalah tentara terkuat pada masa Perang Salib. Namun, sayangnya mereka harus bubar karena dituduh melakukan penyelewangan terhadap ajaran Kristen. Seperti apakah lika liku Ksatria Templar ini? Simak ulasan menariknya


Berawal dari Para Ksatria Miskin


Knights of Templar sebenarnya nggak serta merta ada. Kelompok ini diprakarsai oleh Hugues de Payens bersama ke-8 temannya pada tahun 1118. Tujuan Payens membentuk Knights of Templar adalah untuk melindungi harta dan nyawa para peziarah Kristen yang datang dari berbagai sudut Eropa. Pada awal pembentukannya, Knights of Templar sangat kekurangan. Para anggotanya pun berpakaian compang camping dan memiliki senjata apa adanya.


Ilustrasi Hugues de Payens [image source]
Secara umum Templar memang mewajibkan para anggotanya untuk memegang satu prinsip yakni bersedia hidup sangat sederhana. Namun, lambat laun, para ksatria Templar mulai memiliki banyak dukungan finansial termasuk juga memperoleh bayaran. Alhasil, para pasukan ini malah berkecukupan. Bahkan diketahui kalau Templar memberikan semacam bantuan kredit. Gara-gara itu pula mereka tercatat sebagai penggerak sistem perkreditan pertama di dunia.


Knights of Templar dalam Perang Salib


Perang Salib yang terjadi dalam kurun waktu yang lama ini terbagi menjadi beberapa bagian. Salah satu yang paling fenomenal adalah Perang Hattin. Di perang ini, komandan Knights of Templar, Reynald de Chatillon mempimpin penyerangan massal pada Shalahuddin Al Ayubbi. Peperangan tersebut melibatkan sebanyak 20 ribu pasukan Templar.


Shalahuddin Al Ayubi [image source]
Dalam perang ini Chatillon menjalankan strategi licik dengan mengundang Shalahuddin untuk melakukan gencatan senjata. Namun, ketika berada di dalam wilayah Templar, Shalahuddin dikeroyok. Untungnya sang pimpinan membawa banyak pasukan, sehingga selamat dari pembunuhan. Bahkan pada kejadian ini justru Pasukan Templar yang berhasil dipukul mundur.


Awal Kehancuran Knights of Templar


Meskipun beberapa kali kalah dari pasukan Al Ayyubi, namun Templar tetap dipandang sebagai pasukan kuat yang pamornya mentereng. Sampai akhirnya hal ini berbalik 180 derajat lantaran egoisme seorang raja. Menurut catatan sejarah, hal ini diawali dari  Filipus IV, Raja Perancis, yang meminta bantuan keuangan kepada Pasukan Templar. Sayangnya, pasukan suci ogah membantu sang raja dengan alasan-alasan khusus. Tujuan Filipus meminjam dana adalah untuk menyokong biaya peperangannya.


Kehancuran Templar [Image Source]
Mungkin lantaran sakit hati gara-gara tak dibantu para Templar, kemudian Filipus merencanakan skenario untuk menjatuhkan pasukan ini sejatuh-jatuhnya. Awalnya agak susah menjalankan ini, pasalnya, Paus dan raja-raja Eropa masih kuat dukungannya kepada pasukan Templar. Namun, pada akhirnya skenario ini berhasil dan jadi awal kejatuhan sang pasukan terhebat di masanya ini.


Pembantaian Templar dan Akhir Cerita Ksatria Ternama


Skenario yang dibikin oleh raja Filipus tak lain adalah memfitnah para Templar melakoni ajaran sesat. Hal ini awalnya juga tak langsung dipercaya sampai akhirnya menjadi semacam polemik. Sampai kemudian keyakinan menguat tentang itu padahal menurut para Templar sendiri mereka tak melakukan kesesatan tersebut. Fitnah inilah yang kemudian menjadi jalan kematian bagi para ksatria suci.


Ilustrasi saat Jacques de Molay akan dibakar [image source]
Banyak para Templar yang dieksekusi, termasuk sang pimpinan tertinggnya yang bernama Jacques de Molay. Pria ini menolak mentah-mentah anggapan soal kesesatan itu dan kemudian juga dimatikan. Caranya sendiri cukup sadis yakni dengan dibakar hidup-hidup. Raja Filipus tentu senang melihat ini. Selain berhasil mematikan para Templar ia juga kecipratan harta-harta pasukan ini yang tertinggal di Perancis.


Inilah akhir dari kisah pasukan paling berpengaruh sepanjang sejarah Eropa. Sangat disayangkan pasukan ini harus raib padahal luar biasa. Semua adalah lantaran skenario yang dibuat oleh raja Filipus. Tentang sosok satu ini, ada cerita kalau Filipus dikutuk mati oleh Jacques. Ajaibnya, kutukan ini berhasil. Tujuh bulan setelah kematian sang pimpinan Templar, si raja Prancis ini benar-benar menemui ajalnya.


 




No comments:

Powered by Blogger.