Header Ads

5 Sisi Kejam Korea Selatan yang Jarang Disadari Para Pecinta Drama



Hidup di sana ternyata nggak seenak dramanya.

Bagi para penggemar drama Korea, tentu selalu merasa jika negara tersebut bak surga yang dipenuhi hal indah. Mungkin memang benar demikian, namun bukan berarti Korea Selatan tidak memiliki nilai minus. Yah, seperti hukum alam, jika ada suka tentu selalu beriringan dengan duka. Begitu pula dengan kehidupan di Korea Selatan.


Tak hanya dipenuhi dengan manisnya drama yang bikin kamu meleleh, ternyata banyak juga hal kejam di negeri ginseng tersebut. Berikut ini adalah beberapa fakta kekejaman yang hanya bisa dirasakan oleh masyarakat Korea Selatan.


Anak SMA mengalami pendidikan yang kejam


Melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi merupakan tujuan utama bagi para pelajar SMA. Oleh sebab itu, semua anak yang memasuki pendidikan SMA akan mulai terobsesi dengan prestasi akademik. Hal itu membuat mereka menghabiskan seluruh waktunya untuk belajar demi mendapat nilai yang terbaik.


anak sma korea selatan [image source]
Menurut pengakuan beberapa murid, mereka sebenarnya ingin merasakan masa muda yang wajar, namun tuntutan pendidikan tersebut membuat kehidupan remaja seperti di neraka. Memasuki semester awal, sistem pendidikan di sekolah sudah sangat menakutkan. Bahkan ketika mereka baru memasuki bangku kelas 1 SMA, begitu banyak PR yang diberikan oleh pihak sekolah dan membuat mereka kurang tidur . Tak jarang tekanan tersebut membuat mereka merasa stress dan ingin mengakhiri hidup.


Adanya kontrak budak pada selebriti


Mungkin berita kerasnya kehidupan selebriti di Korea selatan sudah banyak terdengar. Salah satunya, tentu saja dengan adanya kontrak budak yang diterapkan oleh beberapa agensi raksasa di negeri gingseng tersebut. Setidaknya, ada 200 artis yang sudah berhasil diungkap bahwa mereka menjadi korban kontrak budak.


kehidupan selebriti Korea selatan jauh dari apa yang kamu bayangkan [image source]
Para artis tersebut dipaksa bekerja berjam-jam dengan bayaran sangat sedikit, terlebih, mereka juga tidak menerima royalti. Selama masa kerja, mereka juga terkekang dan harus tinggal di asrama agensi dalam waktu yang sangat lama. Mirisnya, kontrak yang ditandatangani biasanya memiliki waktu hingga 13 tahun.


Masih tidak ada kesetaraan gender


Mungkin selama ini kita berpikir jika gender bukan lagi hal yang patut dipermasalahkan. Kedudukan perempuan dan laki-laki sudah setara di mata global. Namun, ternyata hal tersebut tidak berlaku di Korea Selatan. Meski Negara tersebut tergolong sangat maju, namun dalam hal kesetaraan gender, Korea Selatan masih sangat tertinggal.


ilustrasi kesenjangan gender [image source]
Hal ini berkaitan erat dengan masalah pekerjaan dan penghasilan. Peran perempuan dalam ekonomi begitu kurang mendapat penghargaan. Menurut data statistik, kesenjangan gaji antara pekerja pria dan wanita sebagai karyawan biasa di Korea mencapai 38%. Angka tersebut merupakan salah satu yang paling besar dari berbagai negara.


Tidak bisa bersantai


Berkaitan dengan budaya Korea Selatan yang dikenal sebagai Negara yang ingin melakukan banyak hal dengan cepat. Mereka sama sekali tidak bisa bersantai, hal itu mungkin bisa dilihat di stasiun subway saat jam kerja. Tampak jelas pemandangan di sana selalu dipenuhi dengan orang yang berlarian tanpa peduli sekelilingnya.


Kesibukan korea selatan tak kenal santai [image source]
Mungkin bekerja memang hal yang biasa, namun dampak dari kesibukan tersebut sangat serius, di mana masyarakat Korea Selatan pada akhirnya bekerja di bawah tekanan dan membuat hidup mereka sangat membosankan.


Kecantikan dan ketampanan ditukar dengan uang


Seperti kita ketahui, Korea Selatan memang terkenal dengan operasi plastiknya yang memukau. Bukan hanya berlaku pada para selebriti papan atas, masyarakat biasa juga kerap melakukan bedah plastik demi mendapatkan wajah yang mereka damba. Ketidakpuasan tersebut mungkin bisa diatasi oleh para orang-orang berduit, namun bagaimana jika tidak?


wajah rupawan setelah oplas [image source]
Tentu saja tidak ada yang bisa dilakukan jika tak memiliki uang. Bukan hanya tidak bisa melakukan operasi plastik, masyarakat ekonomi lemah juga harus ikhlas mendapat penindasan dari kaum ekonomi kuat. Korea Selatan memang dikenal dengan kesenjangan status sosial yang begitu kental. Bagi mereka yang kaya dan status sosialnya tinggi, mereka tidak akan segan-segan mem-bully mereka yang statusnya lebih rendah.


Mengetahui deretan fakta kejam yang ada di Korea Selatan, sepertinya bisa menyadarkan kita jika kehidupan di negeri ginseng bukan hanya dipenuhi dengan keindahan drama. Seperti yang ada dalam iklan minuman soda, hidup di mana pun tentu nggak seindah drama Korea, termasuk negara Korea itu sendiri. Prev




No comments:

Powered by Blogger.