Akhirnya! Vaksin Revolusioner untuk HIV/AIDS Ditemukan Umat Manusia

Data terakhir menyebutkan kalau nyaris 40 juta orang meninggal dunia akibat virus yang sangat berbahaya ini. Jika keadaan ini tidak segera diatasi dengan baik, nasib umat manusia bisa saja terancam. Mungkin saat ini sudah ada cara pencegahan seperti berhubungan badan dengan alat pengaman, tidak menggunakan jarum suntik yang dipakai orang lain, dan lain sebagainya. Namun, namanya juga manusia, hal-hal di atas bisa saja dilanggar.

Saat ini peneliti belum bisa menemukan obat yang bisa menyembuhkan virus ini secara menyeluruh. Namun, beberapa obat sudah membantu memperpanjang waktu hidup manusia selama bertahun-tahun. Oh ya, selain obat, beberapa peneliti juga mengembangkan vaksin yang bisa digunakan untuk mencegah virus itu menular pada manusia. Berikut penjelasan tentang vaksin revolusioner itu.

Sekilas Tentang Vaksin

Salah satu alasan kenapa manusia bisa terkena penyakit adalah tidak adanya kekebalan tubuh yang ada pada dirinya. Saat virus menyerang, tubuh tidak akan tahu bagaimana harus menyerang dan melumpuhkannya. Akhirnya, virus yang sangat berbahaya itu menginfeksi dan menyebabkan seseorang jadi sakit hingga harus diberi perawatan agar sembuh dan tubuh jadi sehat.

Sekilas Tentang Vaksin [image source]

Vaksin adalah virus atau bakteri yang sengaja dilemahkan. Dengan pelemahan ini, virus atau pun bakteri tidak akan bisa menginfeksi. Tubuh yang kemasukan vaksin akan membuat semacam antibodi untuk kekebalan. Kelak, kalau tubuh terkena virus tersebut, antibodi bisa dihasilkan untuk melawan virus hingga akhirnya tubuh tidak terinfeksi atau kalau pun terinfeksi bisa segera disembuhkan.

Penciptaan Vaksin yang Berguna

Penciptaan vaksin untuk HIV/ AIDS ini sudah dilakukan di awal tahun 2010-an. Seorang peneliti bernama Chil-Yong Kang terus berusaha menemukan vaksin yang tepat. Dia beberapa kali memodifikasi virus HIV jenis 1 untuk digunakan vaksin. Dengan konsep seperti pembuatan vaksin sebelum-sebelumnya, peneliti ingin menciptakan varian vaksin terbaik untuk HIV.

Chil Yong Kang [image source]

Selama ini, beberapa penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus sudah ditemukan vaksinnya. Sebut saja flu, polio, kolera, rabies, dan hepatitis. Dengan harapan bisa menyelamatkan umat manusia yang ada di dunia, Chil-Yong Kang terus mengembangkan penelitiannya meski terkendala banyak hal termasuk masalah efektivitas dari virus itu sendiri.

Uji Coba Vaksin HIV/ AIDS

Vaksin pertama yang diciptakan untuk mencegah HIV/ AIDS bernama SAV0001. Vaksin yang dikembangkan dari virus HIV ini diujicobakan kepada 33 orang yang berbeda. Dengan pengkondisian dan perawatan tertentu, virus yang telah dilemahkan itu dimasukkan ke dalam tubuh 33 orang itu untuk mengetahui efek apa saja yang ditimbulkan.

Uji Coba Vaksin [image source]

Meski vaksin ini belum memasuki tahap final, hasil percobaan sudah menunjukkan dampak yang sangat positif. Vaksin yang diberikan kepada manusia tidak menimbulkan dampak negatif. Bahkan tubuh yang diberi vaksin ini mengalami peningkatan antibodi secara signifikan. Peningkatan antibodi ini terus bertahan hingga 52 minggu periode percobaan san studi.

Harapan Masyarakat Dunia pada Vaksin

Saat ini vaksin HIV/AIDS yang diciptakan masih memasuki beberapa fase percobaan. Namun, dalam hitungan tahun saja, vaksin ini bisa saja menjadi vaksin HIV/AIDS terbaik yang mampu mencegah infeksi berbahaya itu. Kalau saja dalam 1-2 tahun lagi virus ini jadi, manusia di seluruh dunia harus bernapas lega dan bersyukur.

Vaksin harapan [image source]

Penemuan virus HIV/AIDS bisa jadi anugerah bagi banyak orang di seluruh dunia. Tapi, efek samping dari adanya vaksin ini juga harus diperhatikan. Misal maraknya hubungan badan secara bebas tanpa pengaman, penggunaan jarum suntik sembarangan, dan hal-hal lain yang sebelumnya dilarang untuk dilakukan.

Inilah cerita tantang vaksin SAV0001 yang bisa mengubah kehidupan manusia di masa depan. Semoga vaksin ini segera selesai dikembangkan sehingga nasib umat manusia di masa depan jadi lebih aman dan lepas dari ketakutan akan virus mematikan ini. Next