Header Ads

Ketika Pasukan Elit Gurkha yang Mematikan Jadi Bulan-Bulanan Arek-Arek Suroboyo di Perang 10 November



Perang 10 November 1945 di Surabaya, sejatinya tidak hanya menghadapkan para pejuang kita dengan Sekutu dan NICA, tapi juga beberapa pasukan spesial yang sengaja dibawa Inggris untuk membantu. Menurut data, negara Ratu Elizabeth itu membawa beberapa kompi pasukan asing, di antaranya ada pasukan India serta Gurkha.


Nah, yang menarik dari para serdadu asing Inggris ini jelas Gurkha. Ya, pasukan satu ini sudah terkenal pamornya yang mendunia. Mereka luar biasa, tidak takut mati dan punya kemampuan mematikan. Harapan Inggris membawa Gurkha adalah agar bisa menaklukkan Surabaya lebih cepat dan mudah. Tapi, pada kenyataannya fakta berkata lain. Pasukan elit ini dibikin kocar-kacir oleh arek-arek Suroboyo yang mungkin bisa dibilang amatir dan belum berpengalaman.


Mirisnya nasib Gurkha ini pun semakin membuat muka Inggris Tercoreng lantaran dalam pertempuran ini dua jenderalnya tewas. Nah, lebih jauh soal cerita Gurkha di Surabaya, berikut kisah selengkapnya.


Sekelumit Tentang Pasukan Elit Gurkha


Pasukan Gurkha bukanlah berasal dari Inggris melainkan Nepal. Pasukan ini dikenal akan kemampuannya yang luar biasa. Mereka sejak zaman dulu diketahui ahli bertempur dengan kemampuan alamiah yang benar-benar menawan. Dibantu dengan Kukri, senjata khas mereka, Gurkha semakin susah untuk ditaklukkan.


Kehebatan pasukan Gurkha [Image Source]

Kehebatan pasukan Gurkha [Image Source]

Secara fisik, para pasukan Gurkha ini kecil-kecil atau rata-rata orang Asia. Namun, mereka dikenal memiliki pergerakan yang luar biasa. Cepat dan mematikan. Belum lagi, soal kemampuan beradaptasi, mereka juga sangat mumpuni. Bawa mereka ke padang gurun, dalam beberapa jam mungkin sudah tahu cara survival di sana. Benar-benar luar biasa!

Kenapa Gurkha Menjadi Bagian Inggris?


Tentu bukan tiba-tiba saja Gurkha direkrut Inggris kalau tidak ada kejadian yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Jadi, awalnya Gurkha ini diserang Inggris dalam rangka menguasai Nepal. Mungkin Inggris ingin memperbesar wilayah mereka setelah berhasil mencomot India. Nepal bagi Inggris tentu bukan apa-apa, sampai akhirnya mereka dikejutkan oleh Gurkha.


Gurkha tergabung bersama Inggris [Image Source]

Gurkha tergabung bersama Inggris [Image Source]

Ya, siapa yang menyangka kalau Inggris mendapatkan perlawanan yang luar biasa dari pasukan kecil mematikan ini hingga akhirnya mereka kalah telak. Namun, alih-alih dendam, Inggris malah kagum dengan Gurkha sampai akhirnya muncul wacana untuk menyewa mereka sebagai pasukan tambahan. Gurkha menyetujui dan ikut Inggris ke mana pun. Sejarah mencatat kalau Gurkha sudah mulai berperang di bawah bendera Inggris sejak Perang Dunia I.

Kekejaman Pasukan Gurkha di Surabaya


Seperti yang sudah disinggung di bagian pembuka tadi, Inggris turut serta membawa Gurkha ke Surabaya. Dengan harapan pasukan ini bisa membantu Inggris dan ‘Andjing NICA’ kalau kata para pejuang, untuk menguasai Surabaya. Pamor Gurkha yang mentereng itu, rupanya didengar pula oleh Arek-Arek Suroboyo. Tapi takutkah mereka? Tentu tidak.


Personel Gurkha melakukan sweeping [Image Source]

Personel Gurkha melakukan sweeping [Image Source]

Gurkha selama di Surabaya dikenal akan kelakuannya yang buruk. Tidak hanya suka melakukan kekerasan dan sweeping, mereka juga kerap merampas senjata-senjata para pejuang. Bagi yang menolak, pasukan Gurkha tak segan menembak mereka sampai mati. Seperti ini kelakuan Gurkha yang lama kelamaan membuat Arek-Arek Suroboyo muak dan menyimpan dendam kesumat.

Kemarahan Arek-Arek Suroboyo dan Takluknya Gurkha yang Hebat


Perilaku keji dan semena-mena tak henti-hentinya dilakukan Gurkha, sampai akhirnya arek-arek Suroboyo berada di puncak kesabarannya. Mereka marah sekali sampai-sampai tak peduli kalau harus mati. Kemudian, tanpa babibu lagi, para pejuang Surabaya pun melakukan pergerakan besar dan menyerang ratusan pos-pos Inggris.


Pasukan Gurkha dihajar habis-habisan [Image Source]

Pasukan Gurkha dihajar habis-habisan [Image Source]

Banyak di antara pos-pos ini diisi oleh para Gurkha, tapi arek-arek Suroboyo tak peduli dan berjuang semampunya. Hasilnya luar biasa, pasukan yang katanya elit ini dihajar habis-habisan. Ternyata Kukri tak begitu mematikan kalau dilawan dengan Clurit. Pasukan Gurka sebagian pun lari tunggang langgang menyelamatkan dirinya. Ada beberapa Gurkha yang mati ketika itu dan untuk melampiaskan kekesalan, arek-arek Suroboyo membuat mayat-mayat pasukan elit ini mainan. Katanya, pejuang melempar mayat para Gurka ke Kali Mas lalu kemudian menembakinya sebagai latihan.

Inggris yang Agung Akhirnya Malu


Menaklukkan kota kecil bagi tentara Inggris yang notabene menang Perang Dunia II, tentu adalah hal yang sangat mudah. Apalagi mereka membawa artileri kelas berat plus pasukan-pasukan asing mematikannya. Namun, pada kenyataannya, meruntuhkan Surabaya lebih susah daripada membombardir Nazi.


Ilustrasi Inggris di pertempuran Surabaya [Image Source]

Ilustrasi Inggris di pertempuran Surabaya [Image Source]

Ya, butuh tiga Minggu lebih bagi Inggris dan NICA untuk bisa menguasai Surabaya. Pada akhirnya mereka memang berhasil, namun hal tersebut harus menelan banyak korban. Antara lain adalah tewasnya dua jenderal kebanggaan Inggris serta para pasukan Gurkha yang sudah sakit mentalnya gara-gara arek-arek Suroboyo. Inggris berusaha sekali menyembunyikan fakta memalukan ini, namun sayangnya separuh dunia sudah mengetahuinya.

Kalau bicara logis nih, adalah yang mustahil bagi arek-arek Suroboyo melawan Gurkha dan penjajah. Ya, skill dan pengalaman sangat jauh. Namun, yang terjadi justru sebaliknya, mereka sukses membuat penjajah malu luar biasa. Kuncinya adalah nasionalisme dan semangat mempertahankan kemerdekaan. Tanpa itu, Surabaya mungkin akan takluk dalam dua jam saja. Next


No comments:

Powered by Blogger.