Makar dan Tradisi Penggulingan Kekuasaan di Indonesia yang Sudah Terjadi Sejak Zaman Kerajaan
Istilah makar jadi menyeruak pasca pemerintah melakukan penangkapan pada 10 aktivis yang diduga ingin menggulingkan kekuasaan. Di antara yang ditangkap oleh pihak kepolisian ada Ahmad Dhani yang semua orang sudah pasti kenal siapa dia. Selanjutnya ada Rahmawati Sukarno Putri yang merupakan putri dari proklamator Bung Karno, Ratna Sarumpaet, dan sebagainya hingga genap 10 orang.
Bersamaan dengan aksi damai 212 di Monas, orang-orang yang dianggap makar itu ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. Polusi saat ini terus melakukan penyelidikan terkait tindakan makar yang sangat berbahaya bagi Indonesia yang saat ini terus dirundung oleh konflik.
Oh ya, sebelum kasus terduga makar yang terjadi baru-baru ini. Indonesia sebenarnya sudah sangat akrab dengan makar dan tradisi penggulingan kekuasaan. Sejak zaman kerajaan di masa lalu, tradisi makar terus mengakar dengan alasan yang bervariasi. Berikut beberapa aksi makar yang pernah terjadi di Indonesia.
1. Zaman Kerajaan Nusantara
Karena masalah cinta dan juga kekuasaan, seorang Ken Arok yang awalnya berandalan tega membunuh Tunggul Ametung. Dengan senjata keris yang dibuat Empu Gandring, Ken Arok berhasil merebut kekuasaan kerajaan dan juga Ken Dedes. Dia akhirnya membangun kerajaan Singasari dan menikahi Ken Dedes yang diramalkan akan melahirkan raja-raja hebat di Jawa. Oh ya, makar yang dilakukan oleh Ken Arok ini terjadi pada abad ke-13 atau tepatnya tahun 1222.
Berganti generasi, saat Majapahit yang menjadi salah satu kerajaan terbesar di Indonesia berdiri, aksi makar untuk menurunkan kekuasaan terjadi dengan sengit. Ra Kuti melakukan penyerangan di ibu kota Majapahit sehingga Gajah Mada harus melarikan Jayanegara ke tempat yang aman. Setelah konflik berjalan dengan alot, Gajah Mada berusaha merebut kekuasaan dengan memengaruhi petinggi kerajaan hingga makar yang dilakukan Ra Kuti gagal total.
Setelah masa kerajaan Hindu Buddha usai, muncullah kerajaan Islam di Tanah Jawa. Kerajaan Demak yang menjadi kerajaan Islam pertama di Jawa ternyata tidak bisa lepas dari upaya makar. Salah satu makar paling terkenal dilakukan oleh Arya Penangsang dengan dasar ingin balas dendam. Dia akhirnya menjadi raja Demak terakhir sebelum akhirnya tewas juga diserang pasukan dari kerajaan Pajang.
2. Zaman Kolonial Belanda
Seiring dengan berjalannya waktu, negeri ini mulai dicekal satu per satu dengan VOC sebelum akhirnya dipegang sendiri oleh Pemerintah Belanda setelah VOC bangkrut. Saat VOC menguasai perdagangan di negeri ini, praktik-praktik untuk menjatuhkan kekuasaan juga pernah terjadi. Pada akhir abad ke-17 seorang pria yang berasal dari Maluku bernama Kapitan Jonker melakukan perlawanan pada VOC secara habis-habisan. Di awalnya ingin menjatuhkan kekuasaan dari VOC meski akhirnya bekerja dengan organisasi dagang ini. Pasca memiliki kekuasaan yang besar, dia dijatuhkan oleh anggota VOC lain sehingga aksi saling menjatuhkan kekuasaan dan serang tidak bisa dihindari.
Berselang kurang dari 50 tahun atau memasuki abad ke-18, aksi makar atau penjatuhan kekuasaan lagi-lagi mengguncang VOC. Seorang pria bernama Pieter Erberveld dituduh melakukan aksi makar dengan bekerja sama dengan pejabat di Kesultanan Banten. Pria Indo keturunan Jerman ini melakukan hal-hal buruk kepada VOC karena merasa sakit hari setelah tanah miliknya disita dengan paksa. Dari sini, dia membantu untuk melakukan mobilisasi kekuatan dalam melawan VOC.
Pada tanggal 23 Januari 1942, Nani Wartabone yang merupakan penduduk asli Gorontalo memimpin aksi makar kepada Belanda. Dia melakukan mobilisasi kekuatan dan melakukan pemberontakan. Nani Wartabone menangkap pejabat Belanda dan berusaha membuat kawasan itu merdeka. Dia dan rekannya juga mengibarkan bendera Merah Putih di kawasan itu sebagai bukti bersihnya kekuatan Belanda.
3. Pasca Kemerdekaan Indonesia
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, aksi makar juga masih saja terjadi di negeri ini. Saat ini gantian pihak penjajah yang berusaha menghancurkan pemerintahan yang baru dibentuk di Indonesia. Adalah Raymond Westerling yang pernah melakukan upaya perebutan kekuasaan di Jakarta dengan merencanakan pembunuhan Presiden Soekarno di tahun 1950.
Lima belas tahun berselang, aksi perebutan kekuasaan kembali terjadi di Indonesia. Negeri ini dibuat kacau balau dan dipenuhi ketakutan sehingga Letjen Suharto berhasil merebut kekuasaan. Tidak berselang lama, Bung Karno turun kekuasaan dan Letjen Suharto naik menjadi presiden negeri ini selama 3 dekade sebelum terjadi reformasi pada tahun 1998.
Inilah sekilas peristiwa makar yang terjadi di Indonesia sejak zaman kerajaan Nusantara. Semoga bisa memberikan pengetahuan kepada Anda kalau aksi seperti ini sejatinya sudah ada sejak dahulu kala.
No comments: