Header Ads

Neraka Dunia Ciptaan Manusia di Aleppo, Suriah yang Menyayat Jiwa





Sebelum konflik meletup dan menyebabkan hampir semua kawasan Suriah menjadi lautan api, Aleppo adalah kota yang cukup berpengaruh. Kota ini adalah pusat peradaban dan cukup banyak bangunan sejarah yang sangat berharga. Sayangnya, saat perang sipil terjadi pada tahun 2011 lalu, kawasan ini sontak menjadi kawasan paling mengerikan. Bahkan kita bisa menyebutnya sebagai neraka dunia.


Konflik antara pihak pemerintahan yang bekerja sama dengan Iran dan Rusia bertarung dengan kelompok militan yang dibentengi oleh Amerika, Inggris, dan Prancis berakhir rusuh. Aleppo yang sangat penting dipenuhi dengan bom yang tidak ada habisnya. Setiap hari ada bangunan yang runtuh, ada tangis, dan ada kematian yang nyaris menjadi hal biasa.


Semalam, Aleppo yang awalnya dikuasai oleh pihak militan akhirnya diambil alih pihak yang Pro-pemerintah. Dalam aksi yang cukup mengiris hati ini, puluhan orang tidak berdosa dibantai di dalam rumah seperti yang dilansir Aljazeera berdasar perkataan dari PBB. Mereka dihabisi begitu saja tanpa sebab agar Aleppo bisa dikuasai dengan mutlak. Berikut kisah tentang kota yang pernah bernama Aleppo.


Pengambilalihan Aleppo secara Paksa


Rusia yang mendukung penuh pemerintahan Bashar al-Assad dalam menghabisi rebel atau pihak milisi mengatakan kalau Aleppo telah diambil alih. Kota yang menjadi sarang para milisi ini akhirnya dicekal setelah lebih dari 4 tahun konflik terjadi. Pihak milisi tidak bisa melawan lagi akibat gempuran yang sangat mengerikan sehingga nyaris semua bangunan di sini hancur.


Pengambilalihan Aleppo secara Paksa [image source]
Setelah Aleppo diambil secara paksa oleh Rusia dan pasukan yang pro pemerintah, penduduk diminta pergi. Mereka harus meninggalkan tempat itu secepat mungkin agar kawasan Aleppo bisa disterilkan. Penduduk yang dahulu hidup bahagia harus rela pergi karena tidak ada lagi yang bisa dianggap rumah di kawasan itu.


Pembantaian yang Melanggar Batas Kemanusiaan


Rusia mengatakan kalau evakuasi berjalan lancar dan tidak ada kendala. Namun, dalam evakuasi ini, aksi-aksi tidak manusiawi justru terjadi. Penduduk tidak bersenjata yang seharusnya diselamatkan justru diperlakukan dengan tidak adil. PBB mengatakan bahwa ada sekitar 82 orang termasuk 13 anak-anak dan 11 wanita dibunuh ditempat.


Pembantaian yang Melanggar Batas Kemanusiaan Aleppo secara Paksa [image source]
Mereka yang bersembunyi di dalam rumah langsung dibunuh ditempat tanpa alasan yang jelas. Pembunuhan yang sangat mengerikan ini semakin memuramkan wajah dari Aleppo. Kawasan yang tidak pernah berhenti diserang ini kian mencekam sehingga banyak warga yang pasrah kalau memang harus mati saat itu juga akibat dibunuh.


Kematian dan Perdebatan Negara Dunia


Kerusuhan yang terjadi di Aleppo dalam waktu yang singkat langsung menyulut perhatian dunia. Pihak Dewan Keamanan PBB yang harusnya bisa bergerak cepat agar kejadian ini tidak terjadi nyata tidak bisa melakukan apa-apa. Mereka para petinggi yang ada di PBB hanya mengecam dan melakukan berbagai rapat tanpa mampu mencegah aksi yang sudah bisa diprediksi akan berakhir seperti ini.


Kematian dan Perdebatan Negara Dunia Aleppo secara Paksa [image source]
Saat ini, kematian di Aleppo seperti hal biasa meski banyak orang di seluruh dunia menyesalinya. Puluhan ribu orang harus mengungsi meninggalkan apa yang mereka miliki. Ribuan anak harus melihat kejadian mengerikan yang bisa saja menjadi trauma paling mengerikan sepanjang sisa usianya.


Pembunuhan Massal yang Terus Terjadi Tanpa Henti


Dunia hanya bisa melihat apa yang terjadi di Aleppo. Dunia hanya bisa menyebarkan berita dan berdoa sebanyak-banyaknya agar Aleppo tidak berubah menjadi kawasan genosida yang terjadi di Bosnia, Rwanda, Myanmar, Sudan, atau yang paling banyak dikenal oleh orang-orang di seluruh dunia adalah pembantaian etnis Yahudi oleh Nazi.


Pembunuhan Massal yang Terus Terjadi Aleppo secara Paksa [image source]
Setelah semua yang terjadi di dunia, kita semua hanya bisa berujar: semoga genosida tidak terjadi lagi di dunia. Namun, apa yang kita inginkan itu belum menjadi kenyataan. Pembantaian yang dilakukan pada para orang tidak berdosa terus berlanjut. Aleppo atau mungkin Rakhine yang baru-baru ini menimpa muslim Rohingya di Myanmar tetap terjadi. Masihkah kita percaya kepada kemanusiaan?


Kalau surga sangat menyenangkan, kenapa justru membuat neraka di dunia. Sebagai manusia, kita sudah sepantasnya menjunjung nilai-nilai kemanusiaan melebihi kepentingan-kepentingan tertentu.



No comments:

Powered by Blogger.