Tidak Mau Dicap Sebagai Sponsor Aksi 212, Produsen Roti Ini Jadi Cibiran Banyak Orang
Kekuatan media sosial memang sangat mengerikan. Salah berucap sedikit atau melakukan hal-hal yang tidak disukai banyak orang akan menimbulkan petaka yang cukup besar. Kalau tidak dilaporkan ke pihak Kepolisan dengan pasal-pasal yang tampil dalam UU ITE ya akan menjadi cibiran banyak sekali pihak. Akhirnya, apa yang awalnya biasa saja mendadak jadi viral dan diketahui oleh banyak orang.
Hal yang cukup tidak mengenakkan ini menimpa salah satu produsen roti dalam negeri yang cukup terkenal. Setelah beberapa hari muncul gambar gerobak kecil yang membagi roti gratis. Pihak perusahaan langsung membuat sebuah klarifikasi yang cukup kontroversial. Niat dari perusahaan adalah mencoba menjadi pihak yang netral meski tetap menghargai aksi itu. Namun, mereka justru mendapatkan cukup banyak cibiran dari banyak netizen yang ada di Indonesia.
Banner pengumuman yang dibuat oleh produsen pabrik itu langsung disebar di media sosial seperti Facebook dan juga Twitter. Dari postingan yang berseliweran di sosial media, didapatkan beberapa tipe komentar terkait dengan pengumuman tersebut. Pertama, mereka yang menganggap hal itu biasa dan wajar. Namanya juga perusahaan, mereka harus bekerja profesional dan tidak memihak kelompok-kelompok tertentu.
Kedua, mereka yang merasa sangat prihatin. Kelompok ingin mengatakan kalau seharusnya pabrik roti ini merasa bangga. Dengan foto gerobaknya dipajang,peluang dagangan mereka menjadi semakin laris bisa saja terjadi. Apalagi dalam aksi damai 212 yang berakhir dengan lancar, roti ini dibagikan dengan gratis. Semua orang akan merasa kalau produsen ini membela Islam dan produknya harus dibeli.
Klarifikasi yang diberikan oleh pihak produsen roti ini membuat banyak orang kecewa padahal sudah didoakan yang baik-baik. Dari kekecewaan yang cukup banyak ini, akhirnya muncul kelompok kedua yang menyatakan anti dengan produk-produk yang dikeluarkan oleh produsen roti ini. Bahkan, mereka menyatakan akan memblokirnya dan tidak akan mengonsumsinya.
Di Facebook banyak orang mengatakan kenapa kok membela agama tidak mau. Beberapa netizen bahkan sampai membuat tagar di Twitter untuk memblokir roti ini. Bagi mereka, kalau dianggap membela saja tidak mau ya enggak perlu dibeli. Toh masih banyak merek lain yang ada di pasaran.
Oh ya, pihak produsen roti yang banyak diprotes hingga dikecam oleh banyak orang ini belum memberikan klarifikasi lagi. Semoga ada titik terang dari masalah yang cukup pelik dan melibatkan banyak orang ini.
No comments: