4 Kontroversi Dr Zakir Naik yang Menggemparkan Muslim Internasional
Di bulan Maret ini Indonesia kedatangan beberapa tokoh islam terkemuka dunia, salah satunya adalah Dr Zakir Naik. Pamor penceramah asal India ini memang sudah tak diragukan lagi mengingat seringnya beliau diundang menjadi pembicara di berbagai negara dunia. Namun nama Dr Zakir Naik ternyata tak lepas dari kontroversi, sebab banyaknya negara yang mengundangnya itu juga sebanding dengan jumlah daerah yang mencekalnya.
Banyak yang berpendapat bahwa isi ceramah Naik berpotensi menimbulkan perpecahan antar umat beragama. Bahkan ada juga yang mengatakan kalau tokoh berusia 51 tahun dekat dengan jaringan terorisme. Yang pasti keberadaannya memang dekat sekali dengan banyaknya berita simpang siur di luar sana. Berikut ada empat kontroversi yang melibatkan ahli teologi ini yang membuat banyak orang kaget.
Ceramahnya di Australia
Pada tahum 2004 lalu Islamic Information and Services Network of Australasian mengundang sang dokter untuk menjadi pembicara di Selandia Baru dan ibu kota Australia. Tentu saja ada banyak sekali jurnalis yang hadir setiap Naik memberikan ceramah di tempat tertentu, salah satunya adalah di Melbourne.
Beberapa tamu secara terang-terangan menyoroti isi ceramah dari pria Mumbai itu. Menurut seorang jurnalis dalam ceramahnya Zakir terkesan menggungkan superioritas moral serta spiritual islam. Selain itu Naik juga disebut-sebut menjelekkan kepercayaan lain dan juga masyarakat barat secara umum. Pernyataan tersebut ditakutkan akan mendorong adanya jiwa keterpisahan serta memperkuat pemisah yang saat ini telah muncul.
Debatnya dengan pemuka agama hindu
Pada 21 Januari 2006 lagi-lagi Dr Zakir Naik melakukan dialog dan saat itu rekannya adalah Sri Ravi Shankar yang merupakan tokoh agama hindu di India. Dialog yang diadakan di Bangalore itu dipadati oleh kurang lebih 50000 orang yang penasaran dengan hasilnya. Karena saat itu tersebar berita bahwa ada banyak umat hindu yang memutuskan masuk islam setelah mendengar ceramah sang dokter.
Dialog yang mengambil tema tentang konsep Tuhan dalam islam dan hindu itu berlangsung cukup lama. Di sana Naik menjelaskan tentang asal mula nama hindu dan islam dengan mengutip dari berbagai buku. Beliau juga menjelaskan konsep penyebutan ‘Allah’ yang digunakan islam dan menyinggungnya pada isi buku tulisan Sri Ravi. Kemudian sang tokoh Hindu menjawab bahwa memang terdapat beberapa kesalahan dalam buku tulisannya karena tidak banyak tahu tentang Qur’an dan mengusahakan buku itu ditarik dari peredaran agar tak ada kesalahpahaman.
Sempat dilarang ceramah di Inggris
Masih di 2006, saat itu Dr Zakir Naik harus menghadiri konferensi di Cardiff. Namun jadwalnya tak berjalan mulus karena seorang anggota parlemen bernama Wales David Davies tiba-tiba meminta panitia membatalkan acara tersebut karena Naik dianggap sebagai penjual kebencian yang tak pantas mengatakan pandangannya di depan umum. Namun hal itu ditampik oleh para muslim di sana.
Menurut Sekjen Muslim Council di Wales, Naik adalah orang yang jauh dari kontroversi karena yang selama ini dibicarakan adalah tentang bagaimana semua agama bisa berjalan selaras. Oleh karena itu kemudian panitia mengundang Davies untuk berbicara secara pribadi dengan Zakir Naik agar masalah teratasi. Pada akhirnya konferensi tetap berlangsung dengan syarat tanpa menyampaikan pandangan-pandangan ekstrimis.
Komentar kontoversial dalam konferensi islam
Satu tahun kemudian tepatnya pada November 2007 Zakir Naik menjadi salah satu dari 20 cendekiawan islam yang diminta memberikan ceramah dalam konferensi dan pameran islam internasional. Acara yang berlangsung 10 hari tersebut mengangkat sebuah tema yaitu Konferensi Damai di Mumbai.
Menurut berbagai pemberitaan, pria yang dulunya adalah ahli medis itu sempat memprovokasi munculnya kemarahan antara anggota komunitas syiah. Dalam ceramahnya dia menyebutkan kata-kata ‘Radhiyallah taa’la anhu’ (semoga Allah mengampuninya) selepas menyebutkan nama Yazid l serta mengungkapkan bahwa pertempuran Karbala terjadi berdasarkan politik semata.
Semenjak pertama kali memutuskan untuk menjadi seorang pendakwah, Dr Zakir Naik memang tak lepas dari yang namanya kontroversi. Dalam kedatangannya di Indonesia, sempat komedian Ernest Prakasa menyebut beliau sebagai orang yang mendanai ISIS. Meskipun kebenaran berita itu masih simpang siur namun cuitan sang komedian kembali membuat banyak orang geram. Tapi terlepas dari itu semua Dr Zakir Naik percaya bahwa siapapun yang beranggapan buruk tentang dirinya, mereka hanya takut akan ada semakin banyak orang yang masuk islam. Seperti apapun kondisinya semoga masyarakat kita menjadi lebih cerdas dalam menerima baik informasi maupun ajaran apapun yang ada di sekeliling. Next
No comments: