Inilah Enaknya Kalau Kita Punya Tetangga Orang Arab
Kedatangan Raja Salman ke Indonesia dengan membawa 25 pangerannya mungkin telah menyadarkan banyak pihak, bahwa orang-orang dari negeri minyak memang memiliki pesona yang mampu memikat berbagai kalangan dengan sekali lirik. Terlepas dari mereka pangeran atau bukan, tidak bisa dipungkiri jika orang Arab selalu punya ciri khas yang menarik.
Asal tahu saja, yang membuat mereka menarik bukan dari tampang doang. Mereka juga punya kepribadian dan budaya unik. Mungkin beberapa orang yang punya tetangga Arab bisa merasakan betapa enaknya tinggal di sekitar orang orang Arab. Secara umum sih, masyarakat yang tetanggaan dengan orang Arab bisa merasakan lima keuntungan ini.
Sering kecipratan kurma
Sebenarnya sama juga seperti kita, orang Arab yang tinggal di Indonesia biasanya juga kangen dengan kerabat yang ada di negeri minyak. Makanya, dalam tempo waktu tertentu mereka bakal mudik ke tanah kelahirannya. Nah, saat kembali ke Indonesia tentu orang Arab bakal bawa banyak sekali oleh-oleh khas Saudi, salah satunya yaitu kurma. Bukan berarti ngarep sih, tapi sebagai tetangga, nggak mungkin dong kalau kamu nggak dibagi. Dikit-dikit, pasti masih kecipratanlah.
Meskipun mereka nggak lagi mudik ke Arab, tapi toh koneksi dengan kerabat di Arab masih ada. Sekali kangen makanan khas Timur Tengah, tinggal calling saja sodara yang ada di Arab, minta dikirimin beberapa dus kurma. Nggak lama kemudian, paket tersebut sudah datang. Berhubung orang Arab itu sebagian besar berjiwa dermawan, tentulah tetangganya juga bisa ngerasain manisnya kurma.
Dapet diskonan kalau belanja di tokonya
Entah memang tradisi atau jiwa orang Arab itu rata-rata suka jualan. Tapi, sebagian besar orang negeri minyak yang tinggal di Indonesia memang berprofesi sebagai pedagang. Mereka lebih suka mendirikan usaha sendiri daripada kerja di perusahaan. Entah itu berdagang kain, minyak wangi atau bahkan ada yang berjualan kurma dan jamu.
Nah, enaknya punya tetangga orang Arab tentunya bisa dapet harga khusus tanpa perlu capek-capek nawar. Seperti kita ketahui, ada peribahasa yang mengatakan “Tetangga adalah sodara yang terdekat”. Masa sih, ngasih harga ke tetangga sama kayak orang lain. Ya, paling nggak harga dipotong beberapa persenlah, ambil untungnya dikit saja kalau buat tetangga.
Bisa lebih religius
Kepribadian seseorang itu bisa berubah sesuai dengan siapa dia bergaul. Kalau kamu punya tetangga orang Arab dan suka bergaul dengan mereka, tentu paling nggak kamu bakal ketularan religiusnya. Seperti kita ketahui, orang Arab punya penampilan yang rapi dan sopan. Sebagai tetangga, masa kamu nggak malu kalau berpenampilan awut-awutan.
Terlebih, orang Arab juga suka ngadain pengajian-pengajian gitu. Sebagai tetangga dekat, tentu nggak mungkin kalau kita nggak hadir. Ya, tetap harus ikutan acara pengajian meski sambil ngantuk-ngantuk. Berubah jadi religius mungkin nggak secara drastis, tapi seenggaknya semoga kita dapat berkahnya.
Siapa tahu berjodoh, eh
Orang Arab yang membuka usaha di Indonesia tentu nggak bakal tinggal setahun dua tahun. Pasti lebih dari itu. Itu artinya, mereka bakal lama tetanggaan sama kamu. Seperti kata pepatah Jawa, Trisno jalaran soko kulino (cinta datang karena terbiasa). Sebagai tetangga, sangat terbuka lebar kesempatan kamu berjodoh dengan si Arab.
Itu pun kalau tetangga Arab kamu masih single, ya. Kalau sudah punya istri/suami, masa sih mereka nggak punya anak? Ya, kali aja masih ada pangeran/putri juragan Arab yang sebaya sama kamu. Lumayan kan, memperbaiki keturunan, hehe. Biar anak-anak kamu kelak agak mancungan dikit. Kalau pun nggak berjodoh, kamu masih bisa dapetin keuntungan lain seperti poin-poin sebelumnya. Yang jelas, punya tetangga orang Arab itu banyak senengnya.
Nah, itulah enaknya kalau kita punya tetangga orang Arab. Tapi, yang perlu diingat, jangan sampai kamu manfaatin tetangga, ya. Entah mereka Arab atau bukan, sudah selayaknya kita selalu berlaku baik pada orang-orang di sekitar kita. Next
No comments: