5 Fakta Kiswah, Kain Suci nan Megah yang Jadi Penutup Ka’bah
Beruntungnya Indonesia bisa mendapatkan sepotong kain ini lewat pemberian Raja Salman.
Bagi umat Islam, Makkah adalah adalah destinasi impian untuk melakukan perjalanan spiritual. Tentu, karena di kota ini terdapat Ka’bah yang merupakan simbol persatuan bagi seluruh muslim di dunia. Maka tak heran jika Ka’bah dan setiap bagiannya menjadi sorotan bagi tiap pengunjung, termasuk Kiswah yang tak luput dari perhatian.
Kiswah yang berarti selubung, merupakan penutup Ka’bah. Dari kejauhan, Kiswah hanya terlihat seperti kain biasa yang menyelubungi seluruh bagian Ka’bah. Padahal jika dicermati dari dekat, akan banyak keistimewaan yang akan terlihat. Seperti apa Kiswah dan apa keistimewaan serta fakta tersembunyi dibaliknya? Berikut ini pembahasannya.
Dari Kain Sutra Hingga Ratusan Kilogram Emas
Kiswah bukanlah sembarang kain untuk menutupi Ka’bah. Ia dibuat dari kain sutra murni pilihan, serta di permukaannya dihiasi bordiran ayah-ayat suci Alquran yang dikemas dalam bentuk kaligrafi. Hiasan kaligrafi ini dikerjakan oleh sekitar 200 seniman berbakat dan menggunakan benang yang disepuh dengan emas dan perak. Kain Kiswa terdiri dari 47 potong dengan ukuran lebar 95 cm dan tinggi 9 m. Untuk menutupi seluruh bagian Kakbah, seluruh kain disambungkan satu per satu.
Biaya Pembuatan Kiswah Mencapai Puluhan Milyar
Pengelola Ka’kbah tak tanggung-tanggung dalam pembuatan Kiswah. Pada tahun 2016 lalu, dana sebesar 22 juta riyal Arab Saudi atau setara dengan 76 Milyar rupiah dikeluarkan untuk pembuatan Kiswah. Tentu bukan hal yang mengagetkan karena emas yang dihabiskan sekitar 120 kg. Belum lagi kain sutra yang luasnya mencapai 658 meter persegi. Juga, Kiswah membutuhkan cincin-cincin tembaga yang berfungsi sebagai perekat yang dipasang pada tanah. Setelah jadi, berat total kiswah adalah sekitar 670 kg.
Ayat-Ayat Suci yang Tertulis Pada Kiswah
Hampir setiap waktu, Ka’bah selalu dikelilingi banyak orang hingga para pengunjung akan sangat sulit untuk benar-benar memperhatikan dengan baik apa yang tertulis pada Kiswah. Jika diperhatikan lamat-lamat, bagian kain Kiswah memiliki desain berbeda-beda antara satu dan lainnya. Contohnya, ada bagian yang dikenal sebagai sitara yang merupakan bagian paling rumit dari kiswah. Bagian ini memuat sulaman tulisan doa kepada Allah dan ayat-ayat Alqur’an. Beberapa ayat yang tertulis adalah ayat yang membahas perihal haji. Ada juga kalimat syahadat, Surat Al-Fatihah, surat Al-Ikhlas, dan lainnya.
Kiswah di Masa Lalu dan Pabrik Khusus untuk Pembuatan Kiswah
Sejak zaman dulu, kebiasaan untuk mengganti Kiswah telah dilakukan. Dulunya, dalam penggantian Kiswah tidak ada patokan warna tertentu. Bahkan Kiswah pernah diganti dengan warna merah. Setelah terjadi kesepakatan, hitam akan dipertahankan sebagai warna Kiswah. Tradisi mengganti Kiswah setiap tahun dimulai pada pemerintahan Raja Abdul Aziz. Bahkan didirikan sebuah pabrik khusus untuk membuat Kiswah di daerah Ajyad di Mekkah yang berdiri sejak tahun 1931. Setiap hari, ada sekitar 285 karyawan yang bekerja membuat Kiswah.
Mitos Kain Kiswah dan Khasiatnya
Salah satu mitos yang beredar luas terkait Kiswah adalah bahwa potongan kain penutup Ka’bah ini bisa menjadi jimat. Kabarnya, jimat ini nantinya akan membuat pemiliknya beruntung. Ada juga yang berpendapat bahwa kain ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Sebegitu populernya mitos ini hingga ada suatu kejadian di mana warga Indonesia memotong kain Kiswah di Mekah. Nampaknya, orang ini akan menggunakan kain tersebut untuk pengobatan. Belum sempat membuktikan khasiatnya, orang ini sudah duluan ditangkap oleh pihak keamanan masjidil haram.
Peristiwa semacam ini tentu tidak dibenarkan menurut pandangan Islam. Karena Rasulullah sendiri telah melarang dengan keras untuk menjadikan benda-benda sebagai jimat. Sekalipun hal tersebut untuk tujuan pengobatan.
Begitulah kemewahan Kiswah, salah satu benda penting yang melindungi bangunan suci Ka’bah. Kalau kamu, sudah pernah melihat Kiswah secara langsung atau belum? Jika belum, semoga segera ada kesempatan untuk melakukan hal itu. Aamiin. Next
No comments: