Header Ads

Bila 7 Potret Ini Membuatmu Terharu, Maka Kebaikan Sudah Jadi Barang Langka di Dunia





Belakangan ini kita semua sepertinya sepakat bahwa ada banyak sekali berita bernada negatif disiarkan dari seluruh dunia. Bila dulu sering sekali penonton melihat pemberitaan terkait perang, pengungsian, dan bencana alam, saat ini justru kita kerap mendengar kisah penebar kebencian antar manusia, antar etnis, agama, dan lainnya. Yang seperti ini membuat jiwa kita merasa tidak nyaman dan resah, seolah dunia makin berjalan pada keterpurukan.


Di luar banyaknya pemberitaan negatif, ternyata di dunia ini masih banyak hal positif yang belum diketahui khalayak. Di bawah ini ada tujuh gambar yang akan menyadarkan kita bahwa masih banyak orang baik di dunia, dilansir dari brightside.me (13/2).


Petinju kelas dunia membangun rumah bagi orang miskin


Siapa yang tidak mengenal nama Manny Pacquiao? Sosok petinju internasional ini sempat sering sekali muncul di layar kaca Indonesia saat menjadi bintang iklan salah satu produk obat. Bila melihat profesinya sebagai petinju, pria Filipina ini memang terkesan gahar. Namun siapa sangka Pacquiao pernah menyisihkan uang hasil bertandingnya digunakan untuk membangun rumah  ribuan keluarga miskin di tempat asalnya, Tango, Filipina.


Rumah untuk gelandangan [image source]
Petinju kebanggan tersebut berpendapat bahwa “sebagai mahluk Tuhan, sudah menjadi kewajiban bagi kita semua membantu sesama dalam bentuk apapun. Saat ini saya sedang membangun lagi karena seperti yang tertulis dalam bible bahwa kita harus membantu sesama tanpa mengeluh.”


Seorang guru membentuk kelompok anak-anak yatim


Di latar belakangi oleh geramnya seorang guru yang memiliki siswa-siswa dengan tingkah laku tidak sopan di kelas, dibentuklah sebuah kelompok bernama ‘Gentleman’s Club’. Raymond Nelson, guru SD di South Carolina mengajarkan siswa-siswa tersebut bagaimana menjadi seorang lelaki baik. Dia menyediakan dasi, jaket, dan rompi untuk anak-anak yang tidak memilikinya.


Gentleman’s club [image source]
Di setiap pertemuan, guru ini mengajarkan mereka berbagai materi sederhana seperti bagaimana bertingkah seperti orang dewasa, bagaimana mengikat dasi, dan lainnya. Nelson yakin dengan hal simple tersebut tingkah laku siswanya akan berubah. “Saya tahu betapa berat perjuangan mereka dikala tidak memiliki sosok pria yang mendidik di rumah, jadi saya hanya ingin mereka tumbuh dan berpikir tentang bagaimana harusnya sosok pria seperti yang saya ajarkan.


Wanita Denmark menyelamatkan seorang anak Nigeria


Siapa yang tidak tahu berita tentang Anja Ringgren Loven saat memberikan minuman pada anak kelaparan berusia 2 tahun di Nigeria. Anak tersebut diterlantarkan oleh orang tuanya karena diduga sebagai seorang penyihir. Sehari-hari bocah itu bertahan hidup dari belas kasihan orang lain yang memberinya makanan.


Nigerian boy [image source]
Anja kemudian memutuskan membawanya untuk dibesarkan dalam panti asuhan yang dia dirikan bersama suaminya, David Emmanuel Umem. Perempuan dermawan itu sempat mempublikasikan foto sang bocah di facebook dan sejak itu mulailah banyak sumbangan yang datang hingga mencapai 1 juta dolar. Dari uang itu suami istri tersebut berencana mendirikan satu panti asuhan dan rumah sakit untuk anak-anak. Dan sang bocah kurus kering sekarang menjadi lucu dengan pipinya yang tembem.


Atlet yang rela tidak mencapai garis finish


Pada kejuaraan Olympic di Rio 2016 lalu, dari cabang lari 5000 meter wanita, ada kisah yang cukup menghebohkan. Secara tidak sengaja pelari asal New Zealand, Nikki Hamblin, menabrak lawannya bernama Abbey D’Agostino pelari Amerika. Daripada membiarkan Abbey berusaha bangun sendiri, Nikki menghentikan larinya dan berbalik menolong sang rival.


Atlet [image source]
Setelah Abbey berdiri, mereka sepakat untuk menyelesaikan lintasan dengan berlari bersama-sama. Mereka memang menjadi pelari yang terakhir sampai di finish dan tak berhasil membawa pulang medali, namun karena perbuatannya itu dua atlet tadi dianugerahi sebuah medali kedermawanan yang menunjukkan semangat yang sesungguhnya dalam kompetisi, Pierre de Coubertin.


Kartu ucapan selamat ulang tahun untuk penyandang autis


Seorang gadis penyandang autis di Amerika berencana merayakan ulang tahunnya yang ke 18 bersama kawan-kawannya, namun yang terjadi ternyata tak ada seorang pun datang dalam pestanya. Cerita remaja bernama Hallee Sorenson itu kemudian diunggah oleh sepupunya melalui facebook dan meminta agar pengguna sosial media dapat mengirimkan ucapan untuk saudaranya itu.


Pesta ulang tahun [image source]
Diluar ekspektasi, kantor pos daerah Bangor, Amerika tiba-tiba menerima banyak lembaran kartu ucapan beserta surat dan parsel yang hanya ditujukan ke alamat Hallee Sorenson saja. Bila dijumlahkan, gadis cantik ini menerima 10.000 kartu ucapan dari orang-orang dermawan yang bahkan tidak dia kenal.


Wisuda susulan untuk sang kawan


Scott Dunn, seorang siswa yang harus koma karena kecelakaan mobil cukup parah harus merelakan hari terpenting dalam hidupnya, yaitu wisuda. Pria tersebut baru menyadarinya saat terbangun dari koma dan tentu saja membuat dia sangat kecewa. Namun kekecewaan Scott tak berlangsung lama.


Graduation [image source]
Beberapa saat kemudian sang kepala sekolah menghubungi keluarga remaja tersebut untuk mengadakan wisuda spesial. Di wisuda susulan tersebut semua dikonsep sama halnya dengan acara sebelumnya. Siswa-siswa berpakaian toga lengkap dan guru memberikan sambutan, namun yang dipanggil menerima gelar saat itu memang hanya Scott. “Saya tak tahu lagi harus berkata apa, dan saya senang ternyata ada banyak orang peduli pada saya,” ucapnya.


Kejujuran berbuah pekerjaan


Orang bilang mencari orang jujur saat ini sangatlah sulit. Tapi sepertinya pendapat itu dipatahkan oleh sosok Woralop. Dia adalah seorang gelandangan yang beruntung menemukan dompet di sebuah stasiun kereta. Dompet tersebut berisi kartu kredit dan uang sebanyak 20.000 baht atau sekitar 7 juta rupiah. Jumlahnya cukup banyak bagi yang bisa didapat seorang gelandangan.


woralop [image source]
Pria 44 tahun tersebut justru tidak mengambil sepeser koin pun dari dompet tersebut dan menyerahkannya pada polisi. Atas sikapnya tersebut, Woralop kemudian diberikan pekerjaan di pabrik milik sang pemilik dompet lengkap beserta apartemen. Kejujuran Woralop pada akhirnya membuahkan penghasilan mencapai 11.000 baht tiap bulan dan tidur nyenyak di rumah yang nyaman.


Orang-orang berjiwa besar tersebut memberikan secercah harapan di antara antmosfer negatif yang menyelimuti suasana dunia akhir-akhir ini. Mirisnya, semakin kita mengagumi perbuatan baik mereka, semakin kita sadari pula bahwa kemanusiaan sudah mahal harganya. Bukankah semestinya kebaikan itu adalah hal yang lumrah?


 




No comments:

Powered by Blogger.