Lucky Luciano, Bapak Organisasi Geng Kriminal Paling Berpengaruh di Dunia
Lucky Luciano adalah gangster yang dikenal luas sebagai orang pertama yang berhasil membidangi struktur modern organisasi kejahatan di dunia. Ia adalah Bapak organisasi kriminal di Amerika Serikat. Semasa hidupnya, ia berhasil membagi kekuasaan kota New York ke dalam lima keluarga mafia berbeda.
Mau tahu seperti apa kisah bos mafia New York asal Italia ini? Simak saja langsung uraiannya di bawah ini.
Ia sejak kecil sudah hidup di lingkungan kota New York yang keras
Charles Lucky Luciano punya nama asli Salvatore Lucania. Ia lahir di Sicilia, Italia pada tanggal 24 November 1897. Namun, ia acap mengklaim bahwa dirinya lahir di kota New York 10 tahun lebih cepat.
Pada tahun 1907, orang tuanya membawa ia beserta ketiga saudaranya ke kota New York, Amerika Serikat. Pada umur 10 tahun, ia sudah ditahan karena kedapatan mencuri di sebuah tempat perbelanjaan. Lantaran usianya masih sangat muda, tak lama ia pun dibebaskan.
Akan tetapi, penahanan tersebut sama sekali tak membuatnya jera dan gentar. Ia bahkan kembali ditahan beberapa kali setelahnya akibat perbuatan yang sama. Pada tahun 1915, Luciano menjadi remaja bengal paling ditakuti di wilayah Lower East Side kota New York.
Pemimpin berbakat sejak dalam pikiran
Tak butuh waktu lama baginya untuk menyesuaikan diri dengan kerasnya kota New York. ia berhasil membentuk geng kecil beranggotakan sesama pemuda Italia. Bersama gengnya, ia kerap memalak recehan dari anak-anak Yahudi lokal.
Namun, ada seorang anak bernama Meyer Lansky yang berani menolak ancaman mereka dan justru menertawakan geng Luciano. Alih-alih marah, Luciano malah terkesan dengan keberanian Meyer. Maka, Luci memutuskan untuk menjalin persahabatan dengannya. Dan berkat persahabatan tersebut, geng Italia Luciano semakin kuat karena bergabung dengan geng Yahudi bentukkan Meyer.
Hal yang membuat persahbatan mereka semakin menarik adalah, karena kerja sama kriminalitas mereka tetap bertahan hingga ajal menjemput keduanya. Bahkan, ketika dewasa nanti Meyer bertanggung jawab menjadi arsitek kerajaan kriminal Luciano, bukan hanya di New York, namun juga seluruh dunia.
Kariernya mulai melesat sebagai penyelundup narkoba
Saat bekerja pada seorang pembuat topi Yahudi bernama Max Goodman, Luciano mulai mengenal gaya hidup kelas menengah. Ia juga menyadari satu hal. Ia dapat membunuh dua ekor burung dengan satu lemparan batu. Pekerjaannya saat itu adalah menjadi pengantar kiriman topi, dan ia sadar bahwa pekerjaannya saat itu sulit mendapat uang. Sehingga ia pun mulai menyelundupkan narkoba menggunakan barang tersebut.
Selain menyelundupkan narkoba, ia bersama Meyer hanya melakukan perampokan sederhana untuk memenuhi kebutuhan organisasi mereka. Namun, berkat talenta dan kharisma masing-masing, mereka berhasil melambungkan nama mereka ke jajaran teratas geng kriminal.
Gengnya semakin berjaya ketika era “Prohibition” dimulai
Tindakan yang diambil pemerintah Amerika Serikat memberi Luciano ide yang dapat membuatnya berada di posisi puncak dunia kriminal bawah tanah. Pada tahun 1919, penjualan minuman alkohol dilarang, peraturan itu dinamakan “Prohibition.” Namun, permintaan terhadap alkohol sedang tinggi-tingginya, dan siapapun yang dapat memenuhi permintaan terhadap minuman keras tersebut akan menjadikan dirinya kaya raya. Setahun berselang, ia dan Meyer mulai menyelundupkan alkohol ke semua bar di Manhattan, New York.
Seiring namanya yang semakin dikenal, terjadi bentrok antara geng lokal di New York. Luciano yang ketika itu berusia 23 tahun menawarkan diri untuk mendukung keluarga mafia terbesar kala itu, Guisseppe Masseria. Sebagai timbal baliknya, Ia dapat leluasa membangun kerajaannya dengan terus mengatur jalur distribusi alkohol sehingga membuatnya semakin kaya.
Menghabisi dua bos geng mafia terkenal di New York
Ada banyak kisah berbeda perihal percobaan pembunuhan terhadap Luciano yang menjadi masalah bagi kedua bos geng tersebut. Ada laporan yang mengatakan kalau ia pernah dihajar oleh berandalan Irlandia hingga nyaris tewas. laporan lainnya bilang kalau itu ulah ayah dari wanita yang telah dihamili oleh Luciano. Siapapun itu, faktanya adalah Luciano sudah berkali-kali nyaris tewas. Wajahnya tersayat pisau, dihajar babak belur, pernah juga dibuang ke sebuah sungai. Karena ia berhasil selamat dari semua peristiwa ini, ia pun dijuluki “Lucky” atau beruntung.
Luciano sadar bahwa perang antar geng ini harus segera diakhiri, dan ia harus mampu mengauasai semua geng di kota New York. ia pun mulai mencari cara agar kedua bos geng tersebut bisa saling bunuh. Ia sadar kalau pertumpahan darah yang terus berlanjut ini dapat menarik atensi aparat dan mengganggu bisnisnya yang menguntungkan.
Ia mulai merencanakan pembunuhan terhadap salah satu bosnya, Masseria. Ia mengundang bosnya itu ke sebuah restoran untuk membicarakan rencana pembunuhan terhadap Maranzano, bos geng lawannya. Ketika ia meminta ijin untuk ke kamar mandi, empat orang temannya masuk ke restoran dan langsung menembak mati Masseria.
Selanjutnya, ia juga berniat membunuh Maranzana yang memang juga menjadi kenalannya. Maranzana sendiri tak tahu kalau semua orang-orang penting di lingkaran terdekatnya telah memihak kepada Luciano. Mereka merasa kalau Luciano adalah pebisnis yang lebih andal yang dapat memberi banyak keuntungan kepada mereka.
Pada suatu pertemuan yang direncanakan oleh Maranzana, Luciano tidak hadir. Namun, ada empat “pegawai pajak” yang datang padanya. Memang kebetulan saat itu Maranzana punya masalah pajak. Sehingga keempat “pegawai pajak” tersebut dapat masuk ke kantor pribadi Maranzana. Ketika pengawal Maranzana menyadari suara tembakan, Maranzana telah tewas. Dan keempat orang suruhan Luciano tadi telah melarikan diri.
Menjadi bos dari semua bos geng yang ada
Setelah kematian dua orang tadi, jalan Luciano menuju orang paling berpengaruh di New York pun semakin mudah. Luciano mengadopsi gagasan “keluarga kriminal,” di mana ia menunjuk orang-orang terpercaya untuk memimpin setiap divisinya.
Berkat bantuan kawan lamanya, Meyer Lansky, ia menciptakan sebuah komisi bernama “Unione Siciliano.” Sekelompok kawan Sicilianya duduk di dewan komisaris, dan semua aktivitas kejahatan pada tahun 1930an ditentukan oleh komisi ini.
Ia juga populer di mata masyarakat. Luciano sering kali terlihat di sebuah restoran dan bioskop bersama seorang pejabat, artis, dan orang-orang penting lainnya. Pada masa ia berjaya tak ada seorang pun yang berani menentang kekuasaannya.
Senja kala karier dan kematian
Gaya hidupnya yang glamor menarik perhatian seorang jaksa bernama Thomas E. Dewey. Luciano kemudian ditahan atas tuduhan kasus prostitusi pada tahun 1936. Ia dihukum penjara selama 30 hingga 50 tahun, durasi paling lama untuk kejahatan serupa.
Selama ditahan, ia masih bisa menjalankan bisnis-bisnis ilegalnya. Selain atas bantuan “orang dalam” yang telah ia suap, ia juga dibantu oleh para pengikutnya dari luar penjara. Namun, Luciano dikeluarkan dari penjara lebih cepat lantaran Thomas Dewey (yang pada saat itu telah menjabat gubernur New York) mengikutsertakannya dalam program wajib militer untuk membantu Amerika Serikat pada perang dunia kedua.
Pada tanggal 26 Januari 1962, Luciano Lucky meninggal di bandara Naples akibat serangan jantung. Ia dikebumikan di tanah tempat ia tumbuh menjadi bos geng kriminal, Amerika Serikat.Pada tahun 1998, majalah TIME menobatkan Luciano sebagai “otak kriminal” yang masuk ke dalam daftar 20 pemimpin dan penguasa paling berpengaruh pada abad ke-20.
No comments: