Surat Terakhir Sebelum Bunuh Diri 6 Orang Terkenal Ini Akan Membuat Hatimu Bergetar
Surat adalah benda berharga bagi sebagian orang. Lewat benda itu kita bisa mengungkapkan apa yang ada di dalam hati. Menggunakan surat sebagai media mengungkapkan hati sering digunakan oleh orang jaman dahulu, tapi sekarang sangat sedikit orang yang menggunakannya.
Ketika menerima surat hati kita pasti berbunga-bunga, apalagi kalau dari gebetan. Namun, lain lagi ceritanya kalau yang kita terima adalah surat terakhir dari orang yang kita sayangi. Nangis darah deh kita dibuatnya. Nyesek banget kan rasanya kalau menerima surat terakhir sebelum si pengirim meninggal? Meskipun demikian, beberapa orang terkenal tetap menulis surat sebelum menghabisi nyawanya sendiri.
Salah satunya adalah Kurt Cobain. Ia meninggalkan sepucuk surat terakhir pada anak istrinya. Di sana ia mengungkapkan alasan mengapa bunuh diri dan pesannya pada sang istri. Ternyata beberapa orang terkenal juga sempat menulis pesan terakhir mereka sebelum memutuskan untuk bunuh diri. Siapa sajakah mereka?
1. Kurt Cobain, Mengungkapkan Cinta Pada Anak dan Istrinya
Kurt Cobain terkenal di antara penyuka musisi grunge. Namun, karena ketenarannya ia mengidap ADHD dan bipolar disorder. Hal tersebut membuatnya depresi dan berpaling pada obat-obatan dan alkohol. Akhirnya ia menembak diri sendiri, tapi sebelumnya ia meninggalkan sepucuk surat terakhir untuk anak dan istrinya.
‘Frances dan Courtney, aku akan berada di altar kalian. Teruslah melanjutkan hidup dengan Frances, Courtney. Ia akan lebih bahagia tanpa aku. AKU MENCINTAI KALIAN. AKU MENCINTAI KALIAN.’
2. Vincent Van Gogh, Menderita Kesedihan Tiada Akhir
Pelukis terkenal Starry Night ini mengalami depresi akut. Ia menganggap kesedihan takkan ada akhirnya. Ucapan terakhir yang keluar dari mulutnya sebelum meninggal pun berbunyi, ‘La tristesse durera toujours’,yang artinya kesedihan tetap ada untuk selamanya. Selain kata terakhirnya tersebut, Van Gogh juga sempat meninggalkan surat 3 hari sebelum ia memutuskan bunuh diri. Surat yang ia tujukan pada adiknya tersebut berbunyi:
‘… karyaku, aku mendedikasikan hidupku untuknya dan logikaku hampir hilang juga karena mereka-tapi tak apa-sejauh yang aku tahu, kamu bukan seperti para penjual itu, kamu masih bisa memilih di sisi mana akan berdiri, menurutku pada kemanusiaan, tapi apa yang kamu mau?’
3. Kevin Carter, Dibayangi Penderitaan Anak-Anak Kelaparan
Kamu pasti pernah lihat foto seorang anak kecil Afrika yang kelaparan dengan background burung bangkai kan? Nah, fotografer gambar peraih Pulitzer itu adalah Kevin Carter. Namun sayang, ia memutuskan mengakhiri hidupnya karena depresi dan tekanan mengenai fotonya tersebut. Ia meracuni diri dengan karbon monoksida di dalam mobil. Sebelum membunuh dirinya sendiri, Kevin meninggalkan sebuah catatan:
‘… maaf. Penderitaan hidup ini menutup semua kebahagiaan. Depresi… Tanpa telepon… Tanpa uang sewa… Tanpa uang untuk anak-anak… Tanpa uang untuk membayar hutang… Uang!!! Aku dihantui ingatan tentang pembunuhan dan mayat, kemarahan, dan penderitaan dari anak-anak yang kelaparan, orang-orang gila, kebanyakan polisi, algojo…’
4. Adolf Hitler, Memilih Mati Ketimbang Menanggung Malu
Aneh sepertinya melihat pria yang sangat berkuasa di Jerman pada masanya ini berakhir dengan bunuh diri. Namun, itulah faktanya. Hitler dan istrinya, Eva Braun memutuskan mengakhiri hidup mereka 40 jam setelah mengucapkan janji sehidup semati. Hitler mengakhiri hidupnya dengan sepucuk pistol, sedangkan Eva menenggak sianida. Sehari sebelumnya Hitler sempat meninggalkan sebuah wasiat:
‘Aku dan istriku memilih mati untuk lari dari kekalahan ini. Kami berharap agar jasad ini dikremasi secepatnya…’
5. Freddie Prinze, Merasa Tak Memiliki Harapan Hidup
Komedian yang melejit sejak muda dan merupakan ayah dari Freddie Prinz Jr. ini mengakhiri hidupnya di pucuk senapan. Ia tak kuasa menahan depresi atas ketenarannya. Sebelumnya ia sempat menjadi pecandu alkohol dan obat-obatan. Freddie Prinz meninggalkan sebuah catatan sebelum mengakhiri hidup:
‘Aku harus mengakhirinya. Tak ada harapan lagi. Aku akan merasakan kedamaian. Semua orang tak ada sangkut pautnya dengan keputusan ini. Ini sepenuhnya keputusanku.’
6. Marilyn Monroe, Merasa Tak Menjadi Bagian Dari Umat Manusia
Sangat terkenal pada jamannya, wanita ikonik ini memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan menenggak obat-obatan. Ia melakukan hal tersebut karena merasa depresi akan ketenarannya selama menjadi artis. Marilyn Monroe menulis sebuah surat untuk temannya Lee Strasbourg, tapi tak pernah terkirimkan. Penggalan surat tersebut berbunyi:
‘Aku tetap merasa tersesat… semuanya mengacaukan konsentrasiku… aku tak tahu ingin berbuat apa… terdengar gila, tapi kurasa aku akan benar-benar gila. Saat berada di depan kamera, semua konsentrasi dan yang sudah kupelajari hilang. Aku tak merasa di dunia ini lagi.’
Setiap orang memang berhak menentukan kehidupannya sendiri. Tapi, bagaimana pun, memilih bunuh diri adalah jalan yang salah. Sebesar apa pun masalah yang ada, pasti selalu ada solusi untuk menyudahinya. Bukankan Tuhan sudah berkata bahwa akan selalu ada jalan bagi mereka yang berusaha?
No comments: