Ekstremnya Pembaptisan di Gereja Ini Bakal Bikin Kamu Melongo
Kita semua sudah tahu pastinya bahwa baptis merupakan prosesi sakral umat Kristiani yang hukumnya bisa dibilang wajib. Prosesi ini biasanya dilakukan sebagai tanda penyambutan seseorang ketika masuk dalam kepercayaan Katolik. Dalam praktiknya, prosesi ini juga terjadi kepada bayi yang baru berumur beberapa bulan. Untuk bayi, proses pembaptisannya juga tak ada bedanya yakni dengan memercikkan air atau semacamnya.
Untuk pembaptisan bayi, pendeta biasanya akan memperlakukannya dengan penuh kasih sayang agar si bayi bisa tetap tenang tanpa harus menangis. Apalagi saat prosesi menyiramkan air di kepala sang bayi, biasanya pendeta akan dengan sangat sabar mengalirkan air tersebut di kepala sang bayi dan keluarga bayi tersebut akan langsung mengusap airnya setelah selesai. Tapi apa yang terjadi jika prosesi baptis yang penuh dengan kehati-hatian dan sentuhan sayang ini dilakukan dengan cara yang akrobatis? Iya, akrobatis seperti salah satunya yang terjadi di Georgia baru-baru ini.
Video yang diupload oleh akun YouTube euronews tersebut memperlihatkan bagaimana baptis masal dilakukan untuk merayakan Epiphany atau hari lahirnya Kristus. Dalam video terlihat sang pendeta membaptis bayi-bayi di salah satu gereja di daerah Tbilisi, Georgia dengan cara yang tidak biasa. Sang pendeta tampak ‘mencelupkan’ badan sang bayi pada air sambil digendong dan diputar ke atas dan ke bawah.
Setelah prosesi itu dilakukan, tampak bayi-bayi lucu tersebut membelalakkan mata seperti sedang sangat kedinginan. Tidak sedikit juga bayi yang menangis setelah pendeta mengembalikannya kepada sang orangtua. Meskipun hal tersebut dipandang ‘kasar’ oleh para netizen dalam komentarnya, bahkan ada yang berkomentar bahwa hal tersebut bisa saja membunuh sang bayi, namun ritual tersebut selalu antri dibanjiri orangtua yang ingin membaptiskan anak mereka.
Bagaimana menurutmu? Apa yang seperti ini tidak patut dilakukan pada bayi, atau sah-sah saja karena memang disesuaikan dengan budaya dan kebiasaan yang ada?
No comments: