Fakta Miris Tentang Pemerkosaan di India yang Bikin Perawan Terancam Punah
Pada tahun 2012, dunia dikejutkan dengan pemberitaan pemerkosaan terhadap Jyoti Singh. Ketika itu Jyoti dan kawannya, Awindra Pratap Pandey sedang berwisata ke Delhi dan menumpang sebuah bus. Awalnya tak ada yang aneh sampai akhirnya kejadian buruk menimpa mereka. Tak disangka, enam orang yang ada di dalam bus termasuk sang supir, memperkosa Jyoti beramai-ramai. Awindra yang menemani pun hajar habis-habisan. Mirisnya, Jyoti meninggal sembilan hari kemudian setelah kejadian ini.
Potret miris seperti kisah di atas adalah hal lumrah di India. Mungkin kamu takkan percaya, tapi pemerkosaan di sana benar-benar tak karuan parahnya. Tiap waktu selalu ada korban-korban baru yang bermunculan. Saking banyaknya kasus pemerkosaan di sana, mungkin mendengar beritanya sudah seperti obrolan gosip ibu-ibu. Sungguh tak karuan.
Masih soal fenomena pemerkosaan di India, berikut adalah beberapa fakta-fakta tentang aksi kriminal tersebut yang bakal bikin kamu geleng-geleng kepala.
Puluhan Ribu Kasus Setiap Tahun
Pada tahun 2004, di India terdapat 18.000 kasus pemerkosaan. Jumlah ini terus meningkat hingga tahun 2013 sebanyak 34.000. Tahun 2014 jumlah kasus pemerkosaan mencapai puncaknya yaitu 37.000. Tahun 2015, angka pemerkosaan menurun hingga 35.000 kasus. Jumlah ini sangat banyak sekali. Jika dirata-rata, terdapat 92 pemerkosaan setiap harinya. India bisa dibilang sedang gawat darurat untuk masalah perkosaan.
Persentase Pemerkosaan Rendah Dibandingkan Negara Lain
Jika kita melihat jumlah kasusnya, India memang negara dengan kasus pemerkosaan yang sangat banyak. Bahkan India termasuk ke dalam 10 besar negara dengan tingkat pemerkosaan tertinggi. Namun jika kita persentasekan dengan total jumlah penduduk, India menduduki posisi yang cukup rendah jika dibandingkan dengan negara lain seperti Amerika Serikat, Inggris, Swedia, dan Afrika Selatan. Masuk akal karena penduduk India jumlahnya membludak yakni 1,2 miliar.
Jumlah Laki-laki Lebih Banyak
Mungkin ini merupakan salah satu penyebab banyaknya pemerkosaan di tanah hindustan. Jumlah perempuan di India jauh lebih sedikit dari laki-laki. Dominasi pria ini menyebabkan banyaknya laki-laki yang tidak berpasangan. Akhirnya kemudian perkosaan tinggi karena pria butuh untuk menyalurkan hasratnya. Tak hanya itu, banyak pria yang tak puas dengan pasangannya juga jadi salah satu alasan kenapa perkosaan tinggi di sana. Apa pun itu, sebenarnya ini bukan jadi alasan pembenaran aksi perkosaan.
Jumlah Penegak Hukum yang Terbatas
Jumlah polisi di India hanyalah satu per seribu jumlah penduduk. Satu polisi pastinya kewalahan untuk menangani seribu jiwa. Belum lagi jika sebagian bertugas untuk mengawal pejabat. Semakin sedikit saja jumlah polisi yang bertugas untuk melindungi warga. Selain polisi, jumlah pengadilan dan hakim di India juga sangat sedikit. Misalnya pengadilan tinggi Allahabad yang hanya memiliki 160 hakim untuk 100 juta penduduk. Sedikitnya penegak hukum membuat penjahat seksual lebih mudah dalam beroperasi dan lebih mudah lolos dari jeratan hukum.
50-90% Kasus Pemerkosaan Tidak Diusut
Bagi perempuan, menjadi korban pemerkosaan adalah aib. Tak jarang mereka menyalahkan diri mereka sendiri atas kejahatan itu. Sebagian dari mereka memilih untuk diam dan tidak melaporkan apa yang terjadi pada mereka. Jika ini terus mereka lakukan, pelaku pemerkosaan akan terus berkeliaran. Dalam kasus lain, banyak juga yang melaporkan tapi tidak mendapatkan tanggapan yang berarti dari petugas.
Siapapun korbannya, di mana pun kejadiannya, tindak kejahatan seksual harus selalu dilaporkan. Ini untuk mencegah pelaku melakukan kejahatan yang sama dengan korban yang berbeda. Korban pemerkosaan haruslah dilindungi oleh hukum. Sayangnya, India belum melihat kejadian ini dengan serius sehingga belum terdapat kebijakan yang cukup keras untuk menghentikan peningkatan kasus pemerkosaan.
No comments: