Carl Tanzler, si Penderita Necrophilic yang Kecanduan Bercinta dengan Mayat
Necrophilic, penyakit satu ini mungkin jarang dikenal oleh masyarakat umum. Tapi, di dunia kejiwaan istilah ini begitu terkenal. Bukan hanya karena namanya yang unik, tapi juga arti katanya yang sungguh bikin tercengang. Bagi kamu yang belum tahu, Necrophilic adalah istilah yang dipakai untuk menyebutkan gangguan aneh di mana seseorang mencintai mayat. Dalam istilah kejiwaan, seseorang dengan penyakit ini dikatakan hampir tak bisa membedakan mana manusia hidup dan mati. Sungguh aneh dan bikin ngeri ya.
Dari sekian banyak kasus Necrophilic yang pernah terjadi, kejadian yang menimpa pria bernama Carl Tanzler adalah yang paling ekstrem. Bagaimana tidak, pria ini begitu mencintai sosok wanita yang ternyata sudah menjadi jenazah. Perilakunya terhadap si jenazah ini pun tak biasa dan akan membuat banyak orang mengernyitkan dahi lantaran keheranan.
Lebih jauh tentang Carl dan Necrophilic, berikut adalah kisah hidupnya yang pernah bikin dunia geger.
Mencintai Pasien Sendiri
Carl von Cosel atau yang dikenal dengan Carl Tanzler adalah seorang pria yang bekerja di sebuah rumah sakit Marinir Amerika Serikat. Pada suatu ketika, Carl begitu terobsesi pada salah satu pasien bernama Elena Miagro. Pertama kali perjumpaannya dengan Elena adalah ketika perempuan tersebut dibawa ke rumah sakit tersebut akibat penyakit Tuberkulosis.
Carl yang memang mengetahui tentang pengobatan medis berusaha semaksimal mungkin untuk menyembuhkan penyakit Elena. Pada saat itu, Carl juga menyatakan cintanya pada Elena dengan memberikan hadiah berupa perhiasan dan juga pakaian, namun cintanya tidak terbalaskan.
Usaha Mengobati Elena tidak Berhasil
Carl Tanzler melakukan apapun yang ia bisa untuk mengobati penyakit Elena. Namun sayangnya, wanita yang ia cintai tersebut tetap saja meninggal pada tanggal 25 Oktober 1931. Setelah kematian Elena, Carl Tanzler mendirikan makan berbentuk moseleum untuk Elena. Ia juga membayar biaya pemakaman wanita yang dicintainya tersebut.
Tiap malam, sepulang bekerja Carl Tanzler selalu mengunjungi makam Elena untuk meletakkan karangan bunga. Pria aneh tersebut bahkan memiliki kunci untuk masuk ke makam Elena dan tidur di sampingnya. Proses tersebut terus terulang hingga enam bulan lamanya.
Tindakan Mencuri Mayat
Diketahui pada bulan April 1933, tindakan nekat Carl Tanzler sudah mencapai tahap keterlaluan. Ia sampai mencuri mayat Elena untuk dibawa pulang ke rumahnya. Hal tersebut ia lakukan setelah Carl mengaku telah mendapat bisikan dari arwah Elena yang meminta agar ia membawa pulang jasadnya dari dalam kubur.
Carl Tanzler bahkan tak peduli meski wanita yang ia cintai tersebut telah membusuk, bahkan tulang belulangnya pun sudah tidak menyatu. Carl Tanzel dengan kemampuannya begitu yakin untuk membuat Elena menjadi utuh kembali.
Mengutak-atik Jasad Elena Hingga Memiliki Wujud Seperti Manusia
Dengan menggunakan kawat, Carl Tanzler kembali menyatukan tulang belulang Elena hingga kembali menyatu. Untuk mengganti kulit yang telah membusuk, pria tersebut menggunakan sutera yang direndam dengan lilin. Ia juga memakaikan wig kuno di kepala Elena. Untuk bagian rongga dada dan perut, Carl Tanzler memasukkan kain untuk menganjalnya.
Ia pun memakaikan pakaian, perhiasan, bahkan sarung tangan pada jasad Elena. Ia menggunakan desinfektan untuk menghilangkan bau pada mayat tersebut dan menyemprotnya dengan parfum. Carl Tanzler menambahkan tabung di area kelamin agar ia bisa berhubungan intim dengan jasad tersebut.
Tindakan Sesatnya Tak Terjerat Hukum
Sembilan tahun setelah meninggalnya Elena, aksi gila Carl Tanzler diketahui oleh pihak keluarga. Adik Elena pun lantas melaporkan tindakan gila Tanzler pada pihak yang berwajib. Tanzler saat itu memang ditangkap, namun sayangnya pada saat itu tidak ada undang-undang untuk kejahatan perampokan makam.
Kasus tersebut pun ditutup, dan Carl Tanzler tidak mendapat hukuman apapun. Nasib tubuh Elena pun akhirnya kembali dimakamkan di suatu tempat yang sangat rahasia. Tanzler sendiri akhirnya pindah ke Pasco County, Florida dan menulis otobiografi yang akhirnya dipublikasi.
Dari ulasan di atas kita bisa ketahui kalau Necrophilic adalah penyakit kejiwaan yang luar biasa seram. Mirisnya lagi, untuk penyakit ini tidak ada obat yang benar-benar pasti karena yang diserang adalah kejiwaan. Mungkin bisa sembuh, tapi itu butuh terapi yang tak karuan banyaknya. Cinta memang tak pernah salah, tapi terhadap mayat itu tentu jadi masalah.
No comments: