Beginilah Potret Perubahan Gaya Presiden Indonesia Saat Muda dan Puluhan Tahun Kemudian
Sosok presiden atau kepala negara pastinya tidak akan pernah lepas dari sorotan rakyat. Mulai dari gaya kepemimpinan, cara berbicara, bahkan gayanya sebelum menjabat pun tak lepas dari rasa penasaran masyarakat. Setelah mengetahui sosok sang presiden lebih dalam, warga juga tak jarang dibuat takjub oleh perubahan atau perbedaan yang ada dalam diri orang nomer satu di Indonesia.
Misalnya saja di bawah ini ada foto-foto yang memperlihatkan perbedaan gaya atau tampilan tujuh presiden Indonesia sejak mereka muda dan saat mereka menjadi orang yang di elu-elukan warga negara. Bersiaplah dibuat terperangah dengan wajah para pemimpin ini dan apa saja yang mereka lakukan di masa muda.
Soekarno
Sosok yang awalnya diberi nama Kusno ini memang sudah terlihat menawan sejak muda. Presiden pertama Indonesia ini awalnya adalan seorang arsitek lulusan Institut Teknologi Bandung di jurusan teknik sipil. Sejak dinyatakan sebagai sarjana, beliau mendirikan sebuah biro insinyur dan mengerjakan banyak bangunan rumah.
Kehebatannya sebagai arsitek juga dibuktikan saat menjalani masa pengasingan di Bengkulu, Soekarno sempat merenovasi total Masjid Jami’ yang lokasinya di tengah kota Bengkulu. Saat muda ia terlihat seperti pria biasa, namun lambat laun kecakapannya sebagai pemimpin negara makin terlihat. Ketampanan dan pengaruh Soekarno masih melekat di hati banyak wanita dan masyarakat yang mendukungnya. Sampai sekarang juga masih banyak orang yang berharap Indonesia punya pemimpin lagi seperti beliau.
Soeharto
Berbeda dengan sang arsitek, Soeharto adalah presiden yang memiliki latar belakang militer. Pada tahun 1940, presiden kedua Indonesia ini bergabung dengan sekolah militer di Jawa Tengah dan berhasil menjadi lulusan terbaik serta diberikan panglat kopral. Setelah itu pada 5 Oktober 1945, beliau resmi menjadi anggota TNI.
Soeharto banyak menjalankan program militer penting. Dari situ kiprahnya begitu mulus menuju kursi pemerintahan. The Smiling General ini memiliki wajah yang kharismatik sejak muda hingga jadi presiden, namun negara ini di bawah pengaruhnya begitu ‘rapi’. Hingga pada tahun 1997-1998, pemerintahannya dikritik keras dan Pak Harto akhirnya lengser.
B.J. Habibie
Sosok mantan presiden yang satu ini juga tak dapat diragukan kepiawaiannya di bidang akademis. Habibie muda sempat bekerja di sebuah perusahaan penerbangan di Jerman yang kemudian membuatnya mencapai puncak karir sebagai wakil presiden dalam bidang teknologi.
Sebelum menjadi presiden pada 1998, beliau juga pernah dilantik sebagai menteri negara riset dan teknologi Indonesia. Sejak dulu hingga sekarang, Habibie dikenal dengan logat dan gaya bicaranya yang nyentrik. Ia makin dikenal kalangan anak muda setelah kisah cintanya dan ibu Ainun diangkat menjadi sebuah film.
Abdurrahman Wahid
Mantan presiden yang satu ini memiliki karir masa muda yang bebeda dengan tiga pendahulunya. Cucu dari pendiri organisasi islam Nahdlatul Ulama ini merupakan seorang jurnalis yang sebelumnya menjadi kontributor majalah bernama Prisma.
Gusdur juga sempat menjadi dekan di Universitas Hasyim Asyari yang mengajarkan mata kuliah tambahan tentang syariat islam dan juga misiologi. Sejak muda pembawaannya memang kritis. Seiring kiprah beliau, Gusdur dikenal sebagai orang yang ceplas-ceplos, tapi bicaranya bikin orang mikir.
Megawati Soekarnoputri
Presiden wanita pertama Indonesia ini nampaknya sudah tertarik dengan dunia politik sejak muda. Tidak mengherankan sih, karena beliau mewarisi darah kepemimpinan sang ayah, Soekarno. Sejak sang proklamator menjabat hingga masa kejayaannya meredup dan akhirnya wafat, seperti ada keinginan bagi Megawati untuk meneruskan perjuangan ayahnya.
Pada saat menjalani pendidikan di Universitas Padjajaran Bandung, beliau aktif dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia. Itu adalah organisasi pertama putri Soekarno ini sebelum kemudian bergabung menjadi anggota fraksi PDI DPR RI komisi IV pada tahun 1987. Karirnya dalam partai tersebut terus meningkat sampai akhirnya menjadi presiden di tahun 2001.
Susilo Bambang Yudhoyono
Memiliki latar belakang militer seperti Soeharto, menjadikan SBY selalu terlihat tegas selama masa kepemimpinannya. Semenjak lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia pada 1972, beliau mendapatkan penghargaan sebagai murid lulusan terbaik. Ayah dari Agus Yudhoyono ini juga sempat mengikuti kursus senjata antitank di Belgia dan Jerman.
Mantan presiden yang baru-baru ini curhat ke Presiden Jokowi dan Kapolri tersebut nampak sekali perbedaannya saat muda dan semasa menjabat sebagai kepala negara. Dari apanya? Kantung mata SBY makin kelihatan selama mengurus berbagai hal tentang negeri ini. Fenomena tersebut sampai diangkat dalam artikel editorial di berbagai media. Kini di masa pensiunnya, suami Ani Yudhoyono tersebut menikmati waktu bersama keluarganya sambil mendampingi anak pertama, Agus Yudhoyono, yang kini menjadi calon gubernur DKI Jakarta.
Joko Widodo
Jokowi merupakan lulusan fakultas kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang juga aktif dalam organisasi mahasiswa pecinta alam. Beda banget kan dengan mantan presiden lainnya yang rata-rata dari akademisi, aktivis dan militer? Beliau pernah bekerja di sebuah perusahaan BUMN di Aceh Tengah sebelum membuka bisnis di bidang kayu. Usahanya sempat naik turun memang, namun Jokowi mampu kembali bangkit saat mendapat pinjaman modal dari sang ibu.
Jokowi pertama kali muncul dengan pembawaan sederhana dan portofolionya membangun kota Solo. Figurnya mengundang simpati banyak orang kala itu. Ia pun diusung ke ibukota untuk Jakarta yang lebih baik. Kini beliau menduduki posisi RI 1, melanjutkan pemerintahan para pendahulunya bersama Kabinet Kerja.
Berangkat sebagai rakyat biasa di bidangnya masing-masing, kecakapan dan keuletan membawa mereka jadi seorang pemimpin. Itulah yang membuat warna dunia politik Indonesia beragam di setiap periode kepemimpinan yang berbeda. Meski terjun ke dunia politik dan pemerintahan itu sudah cerita lama kalau terkesan penuh intrik dan rumit. Hikmahnya adalah bahwa siapapun bisa memimpin Indonesia, mungkin salah satu dari kita juga.
No comments: