Header Ads

Hashima Island, Pulau Hantu di Jepang dengan Sejarah Pilu





Jepang tidak hanya punya hutan misterius seperti Aokigahara. Tapi juga sebuah pulau bersejarah yang kini bagaikan ‘pulau mati’. Pulau Hashima adalah pulau tak berpenghuni yang berada di lepas pantai di Jepang.


Dulunya ada warga yang meninggali pulau tersebut, bahkan disebut sebagai pulau terpadat di dunia. Namun, seiring berjalannya waktu, lokasi ini mulai ditinggalkan oleh warga dan meninggalkan kesan angker. Sayangnya lagi, kisah angker ini meninggalkan sejarah pilu yang membayangi pulau Hashima hingga bisa disebut sebagai pulau hantu.


Sejarah Hashima Island


Dulunya, pulau ini dihuni oleh puluhan ribu pria yang bekerja di tambang batu bara. Setidaknya, pulau Hashima dihuni sekitar satu abad, antara tahun 1887 hingga 1974. Pulau ini merupakan tempat penambangan batu bara yang menampung ribuan pekerja. Bahkan, dulu Hashima sempat menjadi lokasi padat penduduk, ada sekitar 5.259 penduduk yang mayoritas adalah pria.


bekas apartemen di pulau Hashima [image source]
Hashima Pada tahun 1890, perusahaan Mitsubishi membeli pulau yang memiliki luas sekitar 6,3 hektar itu untuk melakukan proyek batu bara di dasar laut. Pada tahun 1916, mereka bahkan membangun apartemen yang memiliki sembilan lantai di pulau tersebut untuk melindungi para pekerja dari angin topan.


Kontroversi Pengakuan UNESCO


Pada tahun 1974, proyek penambangan di pulau ini resmi ditutup dikarenakan batu bara yang tak lagi tersisa. Para penduduk pun mulai meninggalkan Pulau Hashima hingga akhirnya kosong tanpa penghuni. Meski telah jadi kota mati, pada tahun 2000, ketertarikan wisatawan pada pulau tersebut mulai muncul. Hingga 9 tahun kemudian, lokasi tersebut resmi dibuka untuk wisata, meski tak semua area di pulau tersebut boleh dikunjungi.


pulau hashima yang diakui UNESCO [image source]
Juli 2015 kemarin, UNESCO memberi gelar pada pulau Hashima sebagai warisan sejarah dunia. Namun sayangnya penghargaan tersebut menuai kontroversi, sebab Korea Selatan menentang keputusan tersebut. Hal tersebut dikarenakan terkuaknya fakta sejarah bahwa selama Perang Dunia II terdapat banyak kerja paksa yang merupakan tawanan perang asal Korea dan China.


Kebenaran Isu Tentang Kerja Paksa


Jepang tidak mengelak atas tudingan adanya isu tentang kerja paksa tersebut. Bahkan pemerintah Jepang juga berkomitmen untuk membuat semacam information center yang menjelaskan tentang para pekerja paksa tersebut untuk menghormati mereka.


Pulau Hashima horor tapi menarik [image source]
Diceritakan bahwa empat dari lima pekerja paksa tewas setiap bulannya di pulau tersebut akibat kecelakaan. Suh Jung-Woo, seorang mantan pekerja di Hashima mengemukakan hal ini saat wawancara tahun 1983. Tewasnya para pekerja menurutnya karena tidak ada prosedur keamanan yang baik


Menjadi Pulau Mengerikan


Sejak pulau tersebut ditinggalkan oleh penduduknya, memang semua bangunan dibiarkan begitu saja. Seiring berjalannya waktu, bangunan yang ada di sana pun mulai runtuh, Banyak pengunjung yang mengaku jika mereka mendengar suara-suara misterius yang sulit dijelaskan. Meski demikian, tidak pernah ada bukti fisik tentang beragam misteri pulau ini.


Pulau Hashima yang bangunannya mulai runtuh [image source]
Hal itu justru dianggap eksentrik dan menarik. Reruntuhan bagunan di lokasi menambah kesan menyeramkan. Pulau unik ini bahkan pernah dijadikan lokasi syuting film populer James Bond.


Masih dikunjungi wisatawan, namun hanya untuk uji nyali


Kerap dianggap sebagai pulau angker, nyatanya pulau ini masih membuat banyak orang penasaran. Tempat ini masih kerap dikunjungi hingga saat ini, namun tak ada yang berniat menjadi penghuni tetap. Mereka datang untuk berwisata ekstrim.


Hashima Island Seram [image source]
Banyaknya isu hantu yang menghuni pulau ini kerap menarik minat wisatawan untuk melakukan uji nyali. Terlebih adanya cerita masa lalu yang kelam membuat pulau ini makin terkesan mistis saja. Meski memiliki sejarah pilu, setidaknya karena itu Hashima tak terlupakan di zaman modern ini.


Boleh jadi pulau Hashima saat ini tidak lagi diminati untuk dihuni. Namun, pesona berbau mistis tersebut rupanya menarik wisatawan untuk datang dan merasakan sendiri sensasi horor yang ekstrim.




No comments:

Powered by Blogger.