Pangaea, Dataran Kuno yang Jadi Pemula Terciptanya Benua
Tahukah kamu jika benua dan pulau-pulau yang ada di bumi ini dulunya merupakan sebuah daratan besar bernama Pangea? Tentunya kita tidak bisa menyadari itu karena benua ini hanya ada dari 300 juta tahun lalu hingga 175 juta tahun yang lalu. Bagian-bagian dari daratan ini mulai memisahkan diri dan membentuk benua-benua yang saat ini kita kenal.
Nama Pangea atau Pangaea diambil dari bahasa Yunani Kuno, pan yang berarti keseluruhan dan gaia yang berarti daratan. Ilmuwan yang pertama kali mencetuskan teori adanya benua Pangea adalah Alfred Wegener yang juga mengemukakan teori pergeseran benua di tahun 1912. Pangea adalah benua terbesar yang pernah ada. Benua ini terdiri dari seluruh daratan yang ada di bumi dan terbentuk pada zaman Paleozoic hingga Mesozoic.
Bukti Bahwa Benua Ini Nyata
Tidak ada manusia yang hidup pada saat benua Pangaea ada. Tidak ada yang bisa menceritakan apakah benua ini benar-benar ada ataukah hanya khayalan. Alfred Wegener menunjukkan bukti-bukti bahwa apa yang ia sampaikan benar adanya. Bukti pertama adalah kenyataan bahwa benua-benua di dunia ini seperti jigsaw puzzle, tonjolan di satu benua dapat mengisi cekungan di benua lain.
Bukti lainnya adalah fakta geologi bahwa zat-zat yang ditemukan di suatu tempat mirip dengan tempat lainnya. Misalnya batu bara yang ditemukan di Pennsylvania memiliki komposisi yang sama dengan batu bara di Polandia, Inggris, dan Jerman. Batu bara tersebut juga berasal dari jaman yang sama. Ini mengindikasikan bahwa benua Amerika, kepulauan Inggris, dan benua Eropa pernah bersatu. Fosil-fosil dinosaurus yang ditemukan di seluruh penjuru dunia juga menunjukkan bahwa bumi ini pernah terdiri dari satu daratan saja.
Terbentuknya Pangea
Benua Pangea terbentuk melalui tahapan proses selama ratusan juta tahun. Permulaan pembentukannya terjadi pada 480 juta tahun yang lalu saat benua Laurentia bergabung dengan benua-benua kecil membentuk Euramerica. Benua ini terdiri dari benua Amerika utara, Asia, dan Eropa saat ini.
Euramerica kemudian bergabung dengan Gondwana, benua yang terdiri dari benua Afrika, Australia, Amerika Selatan, dan India saat ini. Gabungan inilah yang kemudian disebut dengan benua Pangea.
Kehidupan di Pangea
Kira-kira apa yang terjadi jika benua Pangea ada saat ini. Mungkin transportasi menuju negara lain bisa lebih mudah diakses. Jarak bukan masalah yang terlalu besar jika kita berpisah dengan teman-teman kita di daerah lain karena tidak perlu menyeberangi lautan. Namun konsekuensinya, mungkin kita akan kesulitan mendapatkan makanan hasil laut. Berlibur di pantai mungkin juga akan menjadi barang mewah.
300 juta tahun yang lalu, belum ada kehidupan seperti saat ini. Waktu itu hidup serangga seperti capung dan tanaman karnivora. Bahkan dinosaurus belum banyak berkembang. Lima puluh tahun kemudian terjadi Great Dying atau kepunahan besar-besaran. Saat itulah dinosaurus tumbuh dan berkembang dimana-mana.
Supercontinent Terakhir
Sebelum Pangea, Bumi hanya diisi oleh dua benua yaitu Euramerica dan Gondwana. Ketika Pangea mengalami pergeseran, ia membentuk dua benua besar Laurasia dan Gondwana yang tidak bertahan lama kemudian bergeser kembali menjadi beberapa lempengan. Lempengan itu terus bergeser hingga terbentuk benua dan kepulauan seperti saat ini.
Pangea bisa jadi adalah supercontinent pertama dan terakhir di bumi ini. Ia pun menjadi saksi awal mula kekuasaan dinosaurus di bumi ini. Meskipun kita tidak bisa menyaksikan pembentukan dan perpecahan benua Pangea, kita masih bisa menjadi saksi pergeseran benua karena daratan yang kita pijak saat ini bergeser beberapa cm setiap tahunnya. Tentunya membutuhkan waktu beratus bahkan ribuan tahun untuk bisa melihat perpindahan daratan yang signifikan.
Siapa yang menyangka kalau bumi yang kita pijak sekarang ternyata dulunya pernah tergabung menjadi satu. Sampai akhirnya terpisah karena pergerakan lempeng dan penyebab lainnya. Lantaran perut bumi terus mengalami pergerakan, bisa saja di masa depan nanti benua Pangaea terbentuk lagi. Tapi tentu dalam kondisi yang berbeda serta waktu yang sangat-sangat lama.
No comments: