Kelakuan yang Buat Orang Indonesia Biasa, Padahal Aneh Dilihat Orang Luar Negeri
Lain ladang, lain belalang, begitulah kiranya sebuah peribahasa dalam bahasa Indonesia yang menggambarkan perbedaan adat istiadat. Tentunya setiap negara memiliki kebiasaan yang berbeda bukan? Itulah yang membuat kehidupan di bumi ini beragam dan indah.
Antara Indonesia dan Amerika misalnya pasti memiliki adat yang berbeda. Misalnya saat menerima atau memberikan sesuatu dengan tangan. Di Indonesia kita menggunakan tangan kanan untuk menerima dan menyerahkan sesuatu, tapi di Amerika menggunakan tangan kiri masih bisa diterima. Namun, kita menganggap hal tersebut aneh karena kurang sopan..
Sebaliknya, ada pula kelakuan orang Indonesia yang dianggap aneh oleh orang luar negeri. Seperti pengamen yang suka mampir-mampir ke rumah. Bagi mereka hal tersebut sangatlah aneh, mengingat di luar negeri hampir nggak ada orang yang ngamen door to door. Biasanya cuma di pinggir jalan dekat pusat keramaian. Usut punya usut, masih banyak lho kelakuan orang di Indonesia yang bikin bule mengerutkan kening. Mau tahu apa aja? Simak terus ulasan ini ya.
Tissue Toilet Ada di Meja Makan
Tahu kan tissue gulung yang biasanya ada di warung-warung? Tissue tersebut biasanya tersimpan dalam wadah bergambar manis, seperti bunga-bunga atau hewan-hewan lucu. Warna wadah tersebut juga menarik perhatian, pink, kuning, hijau, biru, dan warna kalem lainnya. Namun, apakah kamu tahu kalau tissue gulung tersebut di luar negeri sana digunakan di toilet? Iya, yang biasanya digunakan untuk mengelap …… Ah Sudahlah.
Di Indonesia kita sudah terbiasa menggunakan tissue tersebut untuk mengelap bibir atau tangan setelah makan. Nah, ternyata ini yang bikin orang asing sedikit mengernyitkan dahi. Di luar negeri sana, tissue gulungan digunakan di dalam toilet. Di Indonesia tissue tersebut berperan ganda, sebagai tissue makan dan juga untuk toilet.
Suka Pergi ke Toilet Rame-rame
Masih ada hubungannya sama toilet, orang Indonesia suka pergi ke toilet rame-rame, terutama kaum hawa. Ingat kan dulu pas sekolah, kita pasti hampir nggak pernah pergi ke toilet sendirian. Selalu ngajak teman buat menuntaskan hajat. Belum dapat dipastikan dengan jelas apa tujuan kelakuan ini. Bisa memang karena takut sendirian, mau rumpi-rumpi cantik, selfie bareng dan mungkin masih banyak alasan lain.
Bagi orang asing, kelakuan ini dipandang aneh. Mereka mungkin mikir keras, buat apa coba ke toilet rame-rame gitu? Namun, bagi kita kelakuan tersebut wajar-wajar aja. Kita nggak sempat mikir, biar apa ya ke toilet rame-rame?
Undangan Pernikahan Bisa Sampai 1000 Orang
Pernikahan adalah suatu acara yang sakral. Sudah semestinya dirayakan dengan khidmat bersama keluarga dan orang-orang terdekat. Itu kalau di luar negeri. Mereka cuma mengundang beberapa orang untuk makan-makan dan ngobrol. Jadi, suasana benar-benar berkesan.
Beda lagi dengan di Indonesia. Nggak afdol rasanya kalau nikah, tapi nggak mengundang banyak orang. Bisa dicap kurang populer atau dianggap nggak punya uang. Waduh! Ya, inilah yang juga bikin orang asing mikir. Buat apa coba mengundang banyak orang? Mau demo apa mau merayakan kebahagiaan? Emang kenal gitu sama 1000 orang yang diundang?
Naik Turun Satu Lantai Saja Pakai Lift Atau Eskalator
Jalan-jalan ke mall itu menyenangkan. Nggak bikin capek kayak mendaki gunung. Eh, kata siapa? Jalan-jalan ke mall itu menguras tenaga banget tauk! Sampai-sampai mau ke lantai dua dari lantai satu saja harus naik lift. Pegel tauk!
Nah, ini yang bikin orang asing heran. Kayaknya orang Indonesia males banget ya jalan kaki. Sampai-sampai naik turun satu lantai aja harus pakai eskalator atau lift. Nggak perlu heran Mas Bule, kita perlu tenaga ekstra buat shopping lho!
Kendaraan Diatur Tukang Parkir dan Polisi Cepek
Orang Indonesia sudah terbiasa dengan keberadaan tukang parkir. Meskipun seringkali kecewa karena mereka suka tiba-tiba datang minta uang, padahal nggak ngapa-ngapain, tapi kita juga galau kalau nggak ada tukang parkir. Aduh! Yang bantuin ngeluarin motor siapa? Yang bantu nyebrang siapa?
Keberadaan polisi cepek di perempatan juga sudah lumrah bagi kita. Intinya keberadaan mereka ini lumayan membantu lah. Namun, ini dipandang aneh orang asing. Wajar sih, karena mereka terbiasa parkir sendiri. Lalu lintas di perempatan pun sudah diatur dengan keberadaan lampu merah dan sifat tertib mereka. Lha kalau di Indonesia?
Kelakuan manusia di setiap negara memang berbeda. Perbedaan tersebut terkadang wajar bagi kita dan aneh bagi orang lain. Namun, jika sebuah kelakuan dinilai kurang baik, nggak ada salahnya kita belajar dari kebiasan dari orang lain. Tentunya difilter terlebih dahulu dengan norma yang berlaku. Setuju nggak?
No comments: