14 Potret Si Kaya dan Si Miskin yang Mengingatkan Kita Untuk Tidak Lupa Diri
Harta dan tahta adalah ujian dunia yang kadang tak terasa oleh kita. Saking tidak terasanya, cuma punya uang Rp 2000 sekarang mungkin kita merasa paling bokek sedunia. Padahal, uang sejumlah itu mungkin sangat diinginkan anak pemulung di kolong jembatan hanya sekedar untuk beli air minum.
Kadang-kadang, kita memang harus diingatkan dengan keadaan orang lain, agar kita sadar betapa lebih beruntungnya hidup yang kita jalani. Seperti ironi dua potret kehidupan berikut ini.
Saat 1% saja orang-orang merasakan nikmatnya kemewahan di dunia
…sisanya ada mereka-mereka yang sedang mengais keberuntungan di kolong terjorok demi bertahan hidup.
Bersyukurlah kalau punya rumah dengan tembok yang kokoh,
karena rumah mereka ditiup saja sudah roboh.
Atau mereka yang dengan kerelaan (mungkin juga keterpaksaan) berbagi dengan yang lainnya.
Ada anak-anak yang sejak bayi berlimpah kasih sayang dan kemewahan
ada mereka yang sejak kecil diajak banting tulang demi bisa makan.
Main game? Apa itu main game?
Ada permainan kehidupan yang lebih serius dan menantang harus kami hadapi.
Dan selalu bersyukurlah dengan apa yang bisa kita makan..
Mungkin jauh lebih layak dari apa yang bisa mereka temukan.
Ya, tidak semua makanan itu enak. Maka pilih, ambil secukupnya dan habiskan makanan kita.
Saat kita sempat mikir buat beli sepatu mahal, fancy, warna-warni dan harganya bikin gengsi
Buat mereka sih sudah mewah banget yang seperti ini
Memang sih foto-foto ini ada di Tiongkok. Tapi kondisi yang sama juga ada di sekitar kita, di negara ini. Ada si kaya ialah untuk membantu yang miskin. Ada si miskin adalah untuk mengingatkan yang punya lebih untuk selalu berpijak pada tanah dan ingat untuk merendah.
Tak ada di dunia ini yang selamanya, hiduplah dengan rendah hati dan sederhana.
Hiduplah sewajarnya, ingat Tuhan dan tetap bersyukur. Tanpa itu semua, kita manusia tidak ada apa-apanya dan tak akan pernah puas mengejar dunia.
No comments: