Cara Menyabet Beasiswa ke Luar Negeri untuk Kamu yang TOEFL-nya Kurang dari 500
Bisa belajar ke luar negeri adalah impian banyak orang. Tujuannya bukan cuma untuk menghiasi curriculum vitae dan mudah dapat pekerjaan idaman, tapi juga soal merengkuh pengalaman unik dengan belajar di luar sana. Menyenangkan, tapi untuk bisa meraihnya bukan persoalan gampang. Ada banyak syarat yang harus dilakukan termasuk salah satunya adalah memiliki nilai TOEFL yang cukup.
TOEFL adalah syarat yang bisa dibilang penting sebagai bukti kecakapan bahasa asing. Sayangnya, tak banyak yang bisa mendapatkan nilai bagus di sini. Alhasil, bagi para pelamar beasiswa luar negeri yang mengalaminya, mereka harus mengubur dalam-dalam cita-cita belajar ke negeri seberang. Miris ya, padahal bisa saja potensi berkembangnya besar. TOEFL memang penting, tapi bukan segala-galanya. Masih ada jalan lain yang bisa dilewati untuk mampu meraih beasiswa luar negeri.
Lalu, cara lain apa dimaksud? Ketahui jawabannya lewat ulasan berikut.
Cari Surat Rekomendasi Bahwa Kita Mahasiswa yang Memiliki Niat Belajar
Surat rekomendasi dari dosen sangat mempengaruhi penilaian ketika kita akan mengajukan beasiswa. Dari sini pihak penyelenggara beasiswa bakal bisa mengetahui bahwa kita memang benar-benar serius. Ini juga bisa jadi senjata pamungkas yang membuat berkas-berkas kita lebih kuat. Sehingga bisa jadi bakal direkomendasikan untuk diloloskan.
Untuk surat rekomendasi ini, pilihlah dosen yang punya nama serta jaringan luas. Semakin dikenal si pemberi rekomendasi, maka kemungkinan diterimanya juga besar. Si pemberi beasiswa memang akan sangat mempertimbangkan siapa yang memberikan rekomendasi. Makin terkenal dan oke, jelas kesempatannya lolos beasiswa lebih besar. Secara tidak langsung si pemberi rekomendasi seolah memberikan jaminan jika kita layak untuk beasiswa yang dimaksud.
Membuat Surat Motivasi Agar Lebih Meyakinkan
Hal ini disebut Motivation letter dan berguna untuk meyakinkan orang-orang yang akan menerima kita di jalur beasiswa. Surat motivasi ini berisi tentang keyakinan kita untuk mendapatkan beasiswa tersebut.
Surat motivasi kesannya mungkin biasa-biasa, tapi ternyata ini juga cukup penting. Lewat surat ini si pemberi beasiswa akan mengetahui lebih jauh tentang bagaimana kesungguhan kita untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Tentu mereka akan mempertimbangkan ini. Mereka tentu berpikir jika akan sangat sia-sia memberikan beasiswa kepada orang yang sebenarnya tidak benar-benar niat. Surat motivasi ini membuat mereka tahu jika kita memiliki spirit untuk itu.
Tampil Meyakinkan Ketika Tes Wawancara
Tampil percaya diri dan rapi dalam wawancara juga menjadi penentu kita untuk mendapatkan beasiswa yang dimaksud. Dan meskipun bahasa Inggris kita cukup pas-pasan, hal tersebut jangan sampai membuat gugup dan merusak kemasan kita yang sudah oke ini. Slow dan tenang serta balas semua pertanyaan dengan jawaban terbaik.
Penampilan meyakinkan sangat penting di sini. Hal tersebut akan sangat memengaruhi penilaian para pewawancara. Sembunyikan sebentar ketidakbisaan kita dalam bahasa Inggris gara-gara TOEFL yang kurang bagus. Dan jawab semuanya seolah kita sangat siap untuk apa pun. Meskipun sekali dua kali akan kelihatan ketidakcakapan, tapi mereka akan memandang ini sebagai hal yang manusiawi.
Belajar TOEFL Lebih dalam Lagi
Ketika ternyata diloloskan gara-gara beberapa hal di atas, maka itu jadi tanda kalau kita harus kembali tenggelam dalam kursus-kursus atau belajar mandiri tentang bahasa Inggris. Bagaimana pun bahasa Inggris itu penting apalagi nantinya bakal belajar di luar negeri yang notabene para dosen dan teman bercakap dalam bahasa itu.
Meskipun TOEFL pas-pasan, kita sebenarnya bisa cakap dalam bahasa Inggris. Caranya banyak, mulai dari menghafal lirik lagu, bisa lewat kursus-kursus, atau belajar sambil ngobrol langsung dengan para native. Biasakan terus yang seperti ini biar hasilnya makin maksimal.
Dalam mengejar sesuatu kita harus punya tekad. Jangan karena satu jalan tertutup lantas kita menyerah untuk mencari jalur yang lain. Selalu ada kesempatan bagi yang bersungguh-sungguh. Selamat berjuang!
No comments: