Kisah Misteri Mall Klender yang Bakal Membuatmu Ketakutan
Berbicara soal tempat angker di Jakarta, maka kita pasti bakal langsung teringat akan beberapa nama terkenal. Entah itu Terowongan Casablanca, TPU, Jeruk Purut, atau Menara Saidah. Memang harus diakui kalau tempat-tempat itu luar biasa seram, bahkan berani taruhan kalau kamu takkan berani lewat sana saat sepi di malam hari.
Menara Saidah dkk memang seram, tapi Mall Klender yang ada di Jakarta Timur ini juga tak kalah bikin begidik. Tempat ini memang begitu suram. Hal ini terbukti dari banyaknya cerita mistis yang menyangkut-pautkan Mall Klender. Mall satu ini memang riwayatnya tidak terlalu bagus. Kalau kamu belum tahu, dulu di tahun 1998 tempat ini sempat terjadi kebakaran dan menewaskan banyak orang. Versi lain, tempat ini juga dijadikan semacam spot pembunuhan oleh oknum-oknum tertentu.
Setelah kejadian rusak parah di zaman Pak Harto itu, Mall Klender kemudian direnovasi dan diperbaiki. Sekarang Mall ini sudah seperti sedia kala walaupun masih menyisakan kisah-kisah seram. Soal cerita mistis di tempat ini, berikut adalah beberapa kisah yang paling terkenal. Jangan baca ini di tempat sepi.
Fenomena Hiruk Pikuk yang Tiba-Tiba Menjadi Sunyi
Selepas kerusuhan yang terjadi di tempat ini pada tahun 1998, banyak ditemukan hal ganjil dan aneh di sekitar lokasi Mall. Salah satunya adalah fenomena munculnya nuansa hiruk-pikuk di sana. Jadi, dalam suatu waktu, di sekitar mall ini terkesan ramai oleh orang-orang. Namun, ketika dilihat baik-baik sebenarnya tak ada siapa pun di sana. Suasananya sangat sepi dan mencekam. Cerita ini sangat populer dulu, dan kata orang-orang itu adalah mereka para korban yang gentayangan.
Duduk Bersama Penumpang Hantu
Menurut rumor, ketika Mall Klender ini mengalami kebakaran, setidaknya ada sekitar 450 mayat yang jadi korban. Mayat-mayat ini rata-rata dalam kondisi buruk, beberapa ditemukan remuk dan tidak berbentuk. Fenomena ini tak hanya membawa duka tapi juga cerita mistis. Seperti yang dialami oleh seorang pria berikut. Jadi, si pria ini naik angkot nomor 27 dengan jurusan Rawamangun. Ketika itu ia bersama dengan penumpang yang terlihat misterius. Sampai akhirnya ketika angkot berhenti di depan Mall Klender, orang-orang ini pun turun dan masuk ke dalam sana. Si pria ini pun bergidik ketakutan lantaran ia baru saja satu kendaraan dengan para hantu.
Uang Yang Mendadak Jadi Daun
Tiga malam pasca Mall Klender mengalami kebakaran, banyak kejadian angker yang dialami oleh orang-orang di sekitar lokasi. Termasuk para supir angkot yang trayeknya melewati Mall ini. Jadi, diketahui para sopir itu sering mendapatkan penumpang gaib. Awalnya sih tidak ada yang aneh, sampai akhirnya mulai terasa tak wajar ketika ada penumpang-penumpang yang turun di depan Mall Klender. Biasanya mereka akan menghilang tiba-tiba dan uang yang diberikannya berubah menjadi daun.
Kisah Arwah Ayah Yang Kembali Datang
Mall Klender juga menyisakan kisah menakutkan dari seorang pemuda bernama Yanto yang kehilangan ayahnya akibat peristiwa kebakaran itu. Jadi, ayah Yanto yang diketahui memang sudah meninggal, dikatakan oleh seorang pemulung masih hidup dan berada di lantai tiga mall. Antara ragu dan bingung, Yanto pun benar-benar mencari sang ayah. Seremnya, ternyata ia benar-benar mendapati sosok si ayah. Namun jangan tanya wujudnya seperti apa.
Tangisan Misterius
Beberapa waktu setelah kejadian, Mall Klender jadi semacam tempat paling mencekam di Jakarta. Saat itu, hampir jarang orang yang berani lewat di sekitaran mall. Jika pun memberanikan diri biasanya bakal mendapatkan hal-hal aneh. Mulai dari mencium bau-bau terbakar walaupun tidak nampak asap, sampai suara-suara orang menangis. Biasanya hal-hal aneh seperti ini terjadi di malam hari.
Sebenarnya masih ada banyak kejadian mistis lain tentang Mall Klender, tapi lima inilah yang paling serem dan legendaris. Mall Klender kini sudah benar-benar berbeda. Tak lagi suram, ia sudah menampakkan keindahan. Meskipun demikian, masih saja ada orang-orang yang mengalami cerita mistis. Terutama mereka yang sehari-harinya bekerja di sana.
No comments: