Ritual-Ritual Pengorbanan Manusia Bangsa Aztec yang Kekejiannya Kelewat Batas
Bukan rahasia lagi kalau Bangsa Aztec yang pernah mendiami daratan Meksiko dikenal sangat kejam. Mereka kerap melakukan aksi penyerangan ke desa-desa sekitar untuk mengambil harta dan penduduk yang kelak akan dijadikan sebagai bahan ritual. Penduduk yang berasal dari kawasan lain akan dibunuh untuk ritual dengan cara yang mengerikan.
Oh ya, selama ini kita kita hanya mengenal satu ritual pengorbanan manusia yang ada di Aztec. Ritual itu dilakukan untuk dewa dengan memotong organ dalam seperti jantung dan membiarkan darahnya mengalir. Selain ritual yang mengerikan ini, ternyata Aztec juga masih memiliki ritual pengorbanan lain yang kekejiannya sudah kelewat batas.
1. Ritual Pengorbanan Bayi Kembar
Bagi masyarakat Astec, memiliki bayi kembar adalah sebuah bencana yang sangat besar. Bayi kembar hanya akan memberikan kematian yang tidak ada habisnya. Akibat kepercayaan ini, keluarga yang memiliki anak kembar akan memberikan satu bayi kembarannya kepada dewa di kuil kembar dengan membunuh bayi itu agar kembali ke langit.
Bayi yang tidak tahu apa-apa biasanya diletakkan di dalam kuil begitu saja hingga tidak bernyawa atau sengaja dibunuh terlebih dahulu. Setelah bayi tidak bernyawa, kesialan yang dianggap mampu membunuh siapa saja itu akan otomatis hilang sehingga kehidupan bisa berjalan seperti biasanya.
2. Pengorbanan Saat Perang Gladiator
Seperti halnya Romawi, Bangsa Aztec juga mengenal adanya pertarungan gladiator untuk mengetahui siapa saja yang terkuat. Dalam tradisi Aztec, siapa saja bisa melawan pahlawan atau orang terhebat dari kerajaan. Mereka boleh melawan dengan senjata berupa kayu yang digunakan untuk memukul tubuh terutama bagian kepala.
Dalam festival Flying of Men, para pemenang atau orang terkuat akan mengorbankan dirinya kepada dewa. Mereka rela dipukuli habis-habisan hingga tidak bernyawa. Bagi mereka, bisa mati di tangan banyak orang akan memberi keberkahan kepada masyarakat. Keyakinan yang teramat kuat ini menyebabkan banyak pejuang rela mengorbankan nyawanya meski tubuhnya harus remuk terkena pukulan.
3. Pembantaian Manusia untuk Pembangunan Piramida
Salah satu bangunan paling penting bagi bangsa Astec adalah piramida. Bangunan itu dijadikan sebagai tempat ritual dan segala ibadah yang akan menentukan kehidupan dar warga secara menyeluruh. Pentingnya peran dari sebuah piramida membuat bangsa ini mengadakan banyak sekali pengorbanan manusia agar kehidupan mereka selalu diberkati sampai akhir.
Dalam pembangunan piramida Tenochtitlan, bangsa Astec cukup banyak melakukan pembantaian manusia. Setidaknya ada sekitar 84.000 orang dibunuh secara massal hanya dalam waktu 4 hari saja. Darah dari para korban ini akan dialirkan pada piramida agar keberkahan yang diinginkan datang dengan cepat dan membuat semua rakyat hidup makmur.
4. Festival Toxcatl yang Mengerikan
Setiap tahun pada bulan Toxcatl penanggalan Astec, pihak kerajaan akan memilih satu orang yang diperlakukan sebagai dewa. Orang dengan perawanan tinggi, langsing, dan memiliki rambut lurus akan diberi banyak fasilitas plus istri yang cantik. Dia diberi kesempatan untuk hidup sebaik-baiknya dengan istri dan kehidupan duniawi yang menyenangkan.
Setelah genap satu tahun, orang pilihan itu akan diminta untuk berjalan menuju puncak menara. Di sana dia akan diminta membunyikan terompet sebelum eksekusi yang mematikan dilakukan. Pemuda pilihan itu akan diminta tidur di atas batu persembahan. Di atas batu, beberapa pendeta bergerombol untuk menyaksikan aksi pendeta utama mengoyak jantung dari pemuda itu dengan pedang hingga darahnya bercucuran dan akhirnya dia mati. Setelah pemuda yang dianggap dewa mati, pihak kerajaan akan memilih lagi yang baru dan dikorbankan tahun depan.
Inilah beberapa ritual pengorbanan manusia yang dilakukan oleh bangsa Aztec. Selama menguasai Meksiko di abad ke-15 mereka dipercaya telah mengeksekusi lebih dari 250.000 orang. Benar-benar keji bin sadis!
No comments: