5 Buku Paling Berbahaya yang Pernah Beredar di Indonesia
Meskipun bentuknya hanya kotak berlembar-lembar, tapi buku bukanlah benda mati yang tak punya arti. Ya, ketika dibaca, tiap-tiap halamannya pasti membawa kita ke hal-hal yang baru. Entah itu tempat, inspirasi, bahkan bisa membuat kita lebih beriman. Namun, di sisi lain, buku juga bisa membuat pembacanya sesat, amoral, serta terinspirasi untuk melakukan hal-hal buruk. Semuanya tergantung dari apa yang dibaca.
Tentang buku yang membawa pembacanya kepada hal-hal buruk, tentu saja di dunia ini ada yang seperti itu. Bahkan kalau berkaca dari jejak pustaka di Indonesia, hal tersebut juga ada. Ya, diketahui, di Indonesia pernah beredar buku-buku yang isinya tak karuan dan mengajak pembacanya untuk melakukan hal-hal yang dilarang. Makanya, kemudian buku-buku tersebut pun diharamkan untuk beredar.
Kita mungkin belum pernah mendengar yang semacam ini, tapi memang benar kalau pemerintah kita pernah melarang peredaran beberapa buku yang dianggap membahayakan dan membawa hal-hal buruk. Simak ulasan lengkapnya berikut.
1. Suara Gereja Umat Tertindas
Buku yang ditulis oleh Pendeta Socrates Sofyan Yoman ini menuai banyak kritikan negatif dari masyarakat umum. Penulis buku ini merupakan aktivis kemanusiaan yang ada di wilayah Papua Barat. Kejaksaan Agung sempat mencekal buku ini karena buku ini secara tidak langsung telah menyebarkan aliran paham separatisme yang bertujuan untuk memisahkan Papua Barat dari Indonesia dengan berkedok agama dan HAM. Bahkan, para jemaat gereja di Papua Barat berusaha menentang tindakan TNI. Para jemaat ini menganggap TNI sebagai orang-orang yang melanggar agama dan HAM. Akhirnya, pemerintah melarang buku ini beredar di Indonesia.
2. Enam Jalan Menuju Tuhan
Judul buku ini menjadi pusat perhatian bagi pemuka agama sekaligus menjadi kecaman bagi semua tokoh masyarakat. Buku karangan Darmawan M.M . ini telah menuai kritikan negatif karena isi buku ini telah banyak menistakan agama apa pun di Indonesia. Ajaran yang dipelajari dalam buku ini adalah bagaimana cara menemukan jalan menuju Tuhan yang dapat dilakukan oleh enam tokoh agama paling berpengaruh diantaranya Sidharta Gautama, Yesus/Isa Al Masih, Dwipayana Wiyasa, Musa, Ibrahim dan Nabi Muhammad yang memiliki referensi paling sedikit hingga dianggap berat sebelah. Hal ini dianggap sebagai suatu penghinaan bagi agama tertentu sehingga pemerintah melarang diedarkannya buku ini.
3. Ikrar Perjuangan Islam
Buku yang dikarang oleh Dr. Najih Ibrahim ini merupakan buku yang dianggap berisi ajaran agama Islam radikal. Penulis buku ini adalah seorang anggota Jihad yang berasal dari Mesir. Kejaksaan Agung melarang keras buku ini beredar di pasaran. Alasannya, buku ini dapat memicu tindakan radikalisme yang mengatasnamakan agama Islam seperti teroris, bom bunuh diri dan tindakan radikal lainnya. Selain itu, buku ini juga dapat menimbulkan tindakan tidak berkemanusiaan yang berlatar belakang agama. Tapi kita perlu waspada dan berhati-hati karena buku yang diterjemahkan oleh Abu Ayub Ansyori tersebut masih dipasarkan secara sembunyi-sembunyi di toko-toko buku yang tidak resmi.
4. Dalih Pembunuhan Massal
Sejarawan Asia Tenggara asal Kanada ini membuat buku berjudul Dalih Pembunuhan Masal. Buku ini mendeskripsikan tentang sumber-sumber paling baru yang berkaitan dengan paham Komunis. Tidak hanya itu saja, buku ini menelaah tentang peristiwa G30S atau gerakan 30 September sehingga penulis mampu memberikan kesimpulan serta argumentasi gerakan. Oleh karena itu, presiden Soeharto melarang buku ini beredar karena dapat memberi doktrin negatif pada pembacanya.
5. Ayat-Ayat Setan
Buku ayat-ayat setan ini adalah salah satu gubahan isi dari The Satanic Verses yang merupakan bagian dari kitab aliran setanisme. Salman Rushdie menulis buku ini tentang karakter Nabi Muhammad dari sisi yang berbeda. Menurut isi pemikiran dalam buku ini, Nabi Muhammad digambarkan sebagai sosok nabi palsu. Salman menanggap bahwa wahyu Nabi Muhammad adalah palsu karena dianggap suatu karangan belaka. Buku ini juga menganggap Nabi Muhammad tidak memiliki bukti bahwa wahyu itu berasal dari Malaikat Jibril.
Inilah beberapa buku yang pernah bahkan sampai hari ini dilarang beredar di Indonesia bahkan mungkin dunia. Buku, bentuknya mungkin ya begitu-begitu saja, tapi ia bisa memberikan pengaruh yang luar biasa. Makanya, lebih selektif memilih bacaan akan mampu menyelamatkan kita dari hal-hal buruk akibat membaca buku yang salah.
No comments: