Kisah Miris Pemerkosaan Junko Furuta yang Pernah Bikin Geger Jepang
Di penjuru dunia, kasus pemerkosaan memang selalu ada. Tak peduli betapa berat ancaman yang menunggu si pelaku, pada kenyataannya masih ada saja orang yang berani melakukan kejahatan keji tersebut. Di Indonesia sendiri, pernah digegerkan dengan kasus pemerkosaan keji yang menimpa Yuyun dan juga Eno Parinah.
Indonesia bukan satu-satunya negara yang kerap tertimpa kasus perkosaan mengerikan. Jepang juga pernah mengalami hal serupa, bahkan kasusnya sampai menggegerkan dunia. Ya, ini adalah kisah tentang Junko Furuta yang terjadi di tahun 1988. Meski sudah lama berlalu, namun kisahnya tetap teringat hingga kini. Berikut ini adalah kisah Junko Furuta, si gadis ceria yang menjadi korban kekejian para yakuza.
Penolakan Seks yang Berujung Penculikan
Saat itu, Junko Furuta hanya seorang gadis 16 tahun yang dikenal ceria. Ia seorang gadis baik-baik. Sial bagi gadis lugu tersebut, karena salah seorang anggota gengster bernama Hiroshi Miyano menaruh hati padanya. Hiroshi memang tidak pernah menginginkan hubungan khusus dengan Junko, ia hanya menginginkan hubungan badan.
Disekap dengan Keji
Tak pernah bisa terbayangkan apa yang dirasakan oleh Junko Furuta saat itu. Remaja malang tersebut harus disekap seorang diri hanya kerena rasa sakit hati Hiroshi Miyano. Selama disekap, Junko dipaksa menelpon orangtuanya. Junko dipaksa mengatakan bahwa keadaannya baik-baik saja, dan ia kabur dari rumah bersama teman-temannya.
Diperkosa Lebih dari 100 Orang
Selama disekap, kondisi Jungko benar-benar telanjang bulat. Pedihnya, Hiroshi menikmati tubuh Junko tidak seorang diri saja. Ia juga mengundang 44 pria anggota Yakuza untuk memperkosa Junko. Dalam sehari, Junko diperkosa 12 lelaki melalui kelamin dan juga bagian belakang.
Tidak Diberi Makan Selama Masa Penyekapan
Kekejian para yakuza tak bisa lagi dideskripsikan, karena saat masa penyekapan Junko, sama sekali tak diberi makan. Ia dibiarkan kelaparan dan kehausan. Ia dipaksa makan kecoak dan air seninya sendiri. Dalam kondisi lemah seperti itu, para penculik masih sampai hati memasukkan kembang api yang masih menyala ke dalam lubang belakang Junko.
Disiksa Membabi Buta
Tak kuat menerima siksaan, Junko merasa putus asa dan meminta para penyekap tersebut untuk membunuhnya. Namun para gengster tersebut menolaknya. Suatu hari, para gengser mengajak Junko bermain Mahjong, dan Junko berhasil mengalahkan para gengster tersebut. Namun kemenangan tersebut rupanya membuat para yakuza merasa kesal.
Akhir cerita, para penculik Junko Furuta hanya dikenakan hukuman selama 8 tahun penjara. Kasus tersebut pun membuat masyarakat merasa jengah dengan hukum di Jepang. Berkaca dari kisah ini, harapannya semoga hukum bisa berlaku lebih adil lagi. Tidak hanya di Jepang, namun juga penjuru dunia.
No comments: