Mamluk, Pasukan Budak yang Pernah Bikin Mongol Ketakutan
Dalam sejarah, prajurit berkuda Islam adalah salah satu yang terhebat, tidak kalah oleh bangsa lainnya. Ada berbagai riwayat tentang kejayaan pasukan-pasukan ini, salah satu organisasi militer Islam yang begitu terkenal dan ditakuti dunia adalah Mamluk.
Mamluk dalam bahasa Arab berarti budak. Sedangkan pasukan mamluk sendiri adalah budak yang telah memeluk Islam dan dimiliki oleh Khalifah yang berkuasa. Meski demikian, mereka tergolong pasukan elit dan menjadi salah satu pasukan legendaris karena keberadaannya yang ditakuti oleh dunia. Inilah beberapa fakta tentang Mamluk yang layak kita ketahui lebih jauh.
Prajurit yang Kuat Lahir Batin
Meski dulunya budak, bila seseorang menjadi anggota mamluk, maka hidupnya akan berubah drastis. Mereka diajari menggunakan beragam senjata mulai dari pedang, tombak, panah, membawa tongkat kebesaran dan lainnya. Selain itu, anggota Mamluk dilatih mahir untuk menunggang kuda, merawatnya, menggunakan senjata saat menungganginya, juga piawai merawat luka. Prajurit Mamluk tak hanya dididik secara fisik, melainkan juga mental. Mereka diwajibkan untuk mematuhi Furisiyyah.
Furisiyyah adalah semacam aturan perilaku yang berisi nilai-nilai yang diperlukan seorang prajurit, misalnya tentang keberanian dan juga kemurahan hati. Para tentara Mamluk biasanya hidup dalam komunitas sendiri. Di waktu luang, mereka memanfaatkannya untuk latihan sendiri, maupun bersama anggota yang masih baru.
Memiliki Kedudukan Politik
Tentara Mamluk memang berasal dari kelas terendah, tapi dengan sistem egaliter dan ketentaraan, mereka berkembang pesat hingga memiliki kedudukan yang penting di dunia politik dan juga kekuasaan. Hal ini terhitung sejak abad-9 hingga ke -19 masehi. Seiring berjalannya waktu, Mamluk menjadi kasta militer yang begitu kuat, hingga mampu mengklaim sebuah pemerintahan.
Mereka mampu memegang kekuasaan politik dan militer di Mesir, Irak, dan juga India. Bahkan, sebagian ada yang menjabat sebagai sultan, tanpa harus jadi keturunan raja. Kesultanan Mamluk yang sangat terkenal berada pada periode 1250-1517 di mana faksi Mamluk mengambil alih kekuasaan dari dinasti Ayyubiyah.
Tersohor Karena Kehebatannya
Boleh jadi Mamluk adalah para prajurit yang berasal dari budak. Namun kehebatan mereka mampu memanfaatkan dinasti Ayyubiyah yang melemah. Tak sampai di sana, kesultanan Mamluk bahkan tersohor dikarenakan berhasil memukul mundur invasi pasukan ilkhan dari Mongol.
Pada Pertempuran Ain Jalut juga dalam melawan pasukan Salib. Mamluk pula yang berjasa dalam menggiring pasukan Salib keluar dari Syam pada 1291, dan akhirnya pada tahun 1302, era pasukan salib resmi berakhir. Oh ya, ada yang sedikit unik dari pasukan ini. yakni kemampuan mereka berseni yang agak nyeleneh. Hingga kini, beberapa peninggalan Mamluk masih tersimpan di Mesir.
Budak yang Akhirnya Merdeka
Para pasukan Mamluk adalah sosok yang merdeka setelah mereka tamat latihan. Meski demikian, mereka tetap setia pada khalifah atau sultan dan tetap siap diperintahkan oleh para khalifah atau pemimpinnya saat dibutuhkan.
Biasanya, para tentara Mamluk akan dikerahkan untuk menyelesaikan perselisihan antar suku. Tentara Mamluk menjalin hubungan baik dengan pemerintah setempat. Keberadaan mereka pun memiliki pengaruh yang besar bagi masyarakat luas.
Kepiawaiannya Menginspirasi Penulis Buku
Buku-buku yang membahas tentang ilmu militer sempat berkembang pesat pada zaman Dinasti Al-Mamluk. Islam memang menaruh perhatian khusus soal perang. Nabi Muhammad SAW bahkan meminta para anak lelaki untuk diajari berkuda, bergulat dan berenang.
Rupanya Mamluk memang banyak menginspirasi para penulis buku seperti dalam karya Al-Nadim, yang menulis berbagai cara menunggang kuda, menggunakan senjata, bahkan sampai menyusun pasukan.
Itulah ketangguhan Mamluk yang dapat menginspirasi para muslim. Di mana agama, pendidikan dan kekuatan bila digunakan, mampu membawa sebuah bangsa pada kejayaan. Islam memang agama yang cinta damai, tapi untuk mencerdaskan diri dan mengenal kekuatan adalah keharusan.. Karena dengan kekuatan itu sendiri umat bisa menjaga kedamaian.
No comments: