Menguak Kehidupan Suku Polahi dan Kebiasaan Pernikahan Sedarah Mereka
Setiap suku pasti memiliki ciri khasnya sendiri yang biasanya berbeda antara satu sama lain. Perbedaan ini bisa berwujud macam-macam, mulai dari tampilan, tradisi-tradisi, sampai kebiasaan-kebiasaan khusus. Berbicara soal kebiasaan unik, ada sebuah suku di Indonesia yang cukup terkenal akan hal tersebut. Namanya adalah Polahi dan kebiasaan mereka yakni melakukan pernikahan sedarah.
Bagi kebanyakan orang hal semacam ini tentu tabu luar biasa. Namun, untuk orang Polahi, pernikahan sedarah merupakan sesuatu yang umum. Jadi, seperti yang bisa kamu bayangkan, di suku tersebut adalah lazim ketika mendapati ayah menikahi putrinya sendiri, ibu berkawin dengan putranya, atau sesama kandung menikah. Tentu kamu bertanya-tanya kenapa bisa begini. Dan ketika ditelusuri, ternyata kebiasaan pernikahan sedarah itu cukup beralasan.
Lalu, alasan apa sebenarnya yang melandasi terjadinya aksi super tabu di suku tersebut? Jawabannya bisa kamu temukan lewat ulasan berikut. Simak pula keunikan lain suku Polahi yang akan membuatmu semakin tercengang.
Tentang Kehidupan Suku Polahi
Sebelum membahas lebih dalam soal kebiasaan pernikahan sedarah di suku Polahi, ada baiknya kita tahu dulu tentang kondisi mereka. Jadi, Polahi bisa dikatakan sebagai salah satu suku paling terpencil di Indonesia. Mereka tinggal di pedalaman hutan Sulawesi di mana untuk bisa menjangkaunya, kita harus masuk ke dalam pelosok hutan dengan berjalan kaki seharian.
Kehidupan mereka masih sederhana. Dulu, mereka cukup primitif dengan penampilan tanpa pakaian serta sistem kehidupan yang sederhana. Namun, kini mereka sudah sedikit berubah menjadi lebih modern walaupun belum bisa menyamai kehidupan urban. Namun, walaupun kehidupan keprimitifan mereka sudah berkurang cukup jauh, tapi kebiasaan lama nan kontroversi itu tetap dilakukan.
Kebiasaan Pernikahan Sedarah Polahi
Pernikahan sedarah tentu sangat tabu di luar sana, tapi di sini, di Polahi, hal yang semacam itu merupakan sesuatu yang lazim. Jadi, di suku ini akan kita dapatkan berbagai macam kombinasi pernikahan sedarah. Entah ayah dan putri, ibu dan putra, serta sesama saudara kandung.
Tentu ada alasannya kenapa orang Polahi sampai harus melakukan itu. Kalau bicara sebab, kita harus kembali ke masa lalu di mana orang-orang Belanda melakukan invasi ke Sulawesi. Jadi, diketahui orang-orang Polahi ini adalah mereka yang kabur dari jajahan Belanda dan memutuskan untuk tinggal di pedalaman hutan. Mereka bertahan dengan kondisi itu dalam waktu yang cukup lama.
Lantaran Polahi hanya diisi oleh segelintir orang dan posisinya begitu terpencil, maka pernikahan yang terjadi pun ya hanya antar mereka saja. Dari sini kemudian kebiasaan pernikahan sedarah berkembang. Seumpama Polahi tidak terisolasi, maka kemungkinan untuk pernikahan sedarah sangat kecil mengingat opsi memilih pasangannya lebih luas.
Kebiasaan Suku Polahi Tak Hanya Kawin Sedarah
Soal sistem pernikahan, sebenarnya masyarakat Polahi tidak hanya menganut pernikahan sedarah tapi juga poligami. Jadi, seperti yang kamu ketahui tentang istilah tersebut, para pria di sana pun tidak masalah untuk menikahi lebih dari satu wanita. Hal yang seperti itu benar terjadi dan dilakukan oleh salah seorang ketua di sana.
Uniknya, sistem poligaminya pun juga masih bersinggungan dengan pernikahan sedarah. Semisal, menikahi dua saudara kandung sekaligus dan sebagainya. Meskipun poligami lazim di sini, tapi kemungkinan ada aturan khusus tentang itu. Hal ini mengingat jumlah penduduk yang terbatas.
Fakta Mencengangkan Lain Soal Pernikahan Sedarah Polahi
Alasan kenapa kita dilarang melakukan perkawinan sedarah bukan hanya karena norma tapi juga dampak secara fisik. Diketahui, pernikahan sedarah nantinya akan menghasilkan anak-anak dengan kecacatan khusus. Contoh kasusnya yang paling terkenal adalah Tutankhamun, salah satu raja Mesir paling terkenal yang diketahui merupakan anak hasil hubungan sedarah. Tutankhamun sendiri mengalami begitu banyak kelainan, mulai dari gen sampai penyakit-penyakit khusus.
Melihat potret Tutankhamun, logikanya, suku Polahi pun bakal mendapati banyak kejadian serupa. Tapi uniknya, di sini malah tidak didapati yang semacam itu. Diketahui dari setiap pernikahan sedarah, lahir anak-anak yang normal dan sehat. Entah apa yang sedang terjadi, namun ini masih jadi misteri yang belum terpecahkan.
Meskipun kehidupannya lebih sedikit modern dan cukup terbuka dengan pengaruh dari luar, tapi kebiasaan pernikahan sedarah di suku Polahi masih sering ditemui. Agaknya, pemerintah atau badan-badan terkait harus memberikan pengertian lebih mendalam soal itu. Mereka perlu tahu jika pernikahan sedarah tak hanya bertentangan dengan norma, tapi juga sangat mungkin menghasilkan penyakit. Terutama pada keturunan yang dihasilkan.
No comments: